Siapa pun yang pernah melihat Anak-anak bermain, atau berintrospeksi akan pengalaman bermain mereka pasti sadar akan betapa powerful nya bermain itu!
Lihat saja setiap kali Anak-anak bermain, mereka bisa sangat fokus dan beberapa saat seakan-akan dunia luar sudah tidak ada lagi dan mereka hanya peduli dengan permainannya. Setelah main pun, mereka tidak sabar untuk bisa main lagi dan lagi, seakan tidak bosan-bosan.
Bayangkan jika mereka seperti itu saat sedang belajar. Saat mereka belajar semua perhatian, fokus, dan mental energy mereka hanya untuk belajar. Bayangkan jika saat tidak belajar yang mereka pikirkan adalah kapan bisa belajar lagi, dan saat diajak ngobrol yang bisa di omongin hanya hal-hal menarik yang mereka pelajari dan apa saja yang mereka ingin pelajari lagi saat nanti waktu nya belajar datang.
Pasti hasil yang didapatkan dari setiap kali mereka belajar akan sangat baik, dan mereka pun tidak perlu disuruh-suruh untuk belajar karena terus ingin belajar.
Lalu, apa sih yang bisa membuat bermain sebegitu asik, seru, dan menyenangkan? Mungkin mempelajari kondisi fenomena “asik/seru” ini bisa menarik, dan mungkin bisa memberi kita ide akan cara membuat belajar jadi seru.
Untung nya ada sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1000 orang untuk meneliti sebenarnya apa sih itu “fun”? Dan mereka pun berhasil membagikan “fun” kedalam 5 tipe (McManus & Furnham 2010), namun mungkin untuk dikaitkan dengan pendidikan hanya 3 yang relevan.
Sociability
Tipe pertama ini dikategorikan sebagai sociability karena bergantung kepada orang lain dalam konteks interaksi sosial. Hal-hal seperti menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, nongkrong bareng, nonton bareng, dan jelas main bareng.
Berbagai macam aktivitas yang kita lakukan sendiri memang biasanya sudah bisa dianggap mengasikan. Namun karena dilakukan bersama aktivitas ini menjadi lebih seru!
Contentment
Tipe kedua ini berarti rasa kepuasan, dan diasosiasikan dengan rasa kedamaian, hangat, relaks. Cukup menarik ya bahwa rasa puas ini bisa dimasukan dalam kategori “fun”, karena ini sangat tergantung pada setiap individu, dan kemampuan nya apresiasi atau bersyukur, kita puas dengan apa yang ada tanpa harus mengejar rasa “fun” itu sendiri.
Hal-hal yang sangat sederhana seperti dirumah saja, bercocok tanam, menghabiskan waktu di alam, mendengarkan musik bahkan hal seperti belajar, bekerja, juga bisa menghasilkan rasa puas yang “fun” ini.
Achievement
Tipe fun ini terjadi saat kita merasa berhasil melakukan sesuatu. Hal ini bisa muncul ketika ada tantangan yang dilewati, skill atau knowledge yang didapatkan, project atau karya yang diselesaikan, atau hal-hal lain yang membuat kita merasa bahwa hal yang kita lakukan tidak sia-sia.
Dari tiep fun ini juga merupakan salah satu penjelasan mengapa games begitu menarik untuk Anak-anak. Dalam games banyak sekali tantangan yang harus dilewati, level yang dinaiki, dan prestasi-prestasi lain yang harus dicapai. Apa lagi games yang cocok dengan mereka menimbulkan rasa achievement yang mereka dapatkan sangat bermakna bagi mereka.
Nah seperti nya informasi ini bisa membantu kita membuat belajar lebih fun lagi! Seperti merancang proses pembelajaran yang mendorong sociability seperti kerja kelompok, atau kompetisis sederhana. Mendorong anak-anak untuk berkarya atau membuat sebuah project yang mereka bisa banggakan juga mungkin bisa menambah suasana belajar lebih fun lagi. Setelah itu mengajarkan mereka untuk selalu bersyukur juga seperti nya bisa meningkatkan kondisi emosional positif saat belajar.
Sumber:
McManus, I. C., & Furnham, A. (2010). “Fun, fun, fun”: Types of fun, attitudes to fun, and their relation to personality and biographical factors. Psychology, 1(03), 159.