Survei Ungkap Harapan dan Hambatan Guru terhadap Game-based Learning

Festival Nusantara Bermain Bermakna (27/05/2023)

Dalam survei yang melibatkan 155 guru peserta Nusantara Bermain Bermakna, potensi dan tantangan Game-based Learning (GBL) dalam lingkungan pendidikan telah terungkap. Survei ini, yang menekankan minat signifikan terhadap metode pengajaran inovatif ini, juga menyoroti hambatan dan kekhawatiran yang dihadapi pendidik dalam penerapannya.

Menurut hasil survei, sentimen umum terhadap GBL sangat positif. Para pendidik percaya bahwa GBL bukan hanya metode efektif bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang penting, seperti kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi, tetapi juga kesempatan bagi guru untuk belajar dari siswa. Hal ini tercermin dalam skor rata-rata yang tinggi, berkisar dari 3,98 hingga 4,54 dari 5, untuk berbagai aspek GBL.

Survei tersebut mengungkapkan adanya konsensus yang kuat tentang efektivitas GBL dalam meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Sebagian besar pendidik menilai kepercayaan mereka dalam menerapkan GBL dan kemampuan mereka untuk merancang metode GBL dengan tinggi, dengan skor median yang konsisten sekitar 4. Pandangan positif ini lebih diperkuat oleh histogram survei yang menunjukkan distribusi condong ke kiri, menandakan prevalensi skor tinggi

Namun, perjalanan untuk mengintegrasikan GBL di dalam kelas tidak tanpa tantangan. Analisis tematik dari respons terbuka survei mengungkapkan beberapa hambatan. Kendala waktu menjadi perhatian utama, dengan pendidik merasa tertekan untuk memasukkan GBL ke dalam kurikulum yang sudah padat. Mengintegrasikan game secara efektif ke dalam pembelajaran dan menangani masalah terkait siswa juga muncul sebagai tantangan yang signifikan. Selain itu, kurangnya sumber daya dan materi yang sesuai, serta kekhawatiran tentang kesiapan pribadi, mencerminkan kekhawatiran pendidik tentang mengadopsi metode baru ini.

Kekhawatiran tentang penerapan GBL ditandai dengan perasaan ketidakpastian dan keraguan. Pendidik mengungkapkan perasaan campur aduk tentang kesiapan mereka, menyoroti kebutuhan akan lebih banyak dukungan dan sumber daya untuk membuat GBL menjadi alat pendidikan yang layak dan efektif.

Wawasan survei ini menawarkan pemahaman berharga tentang lanskap pendidikan saat ini. Meskipun ada antusiasme yang jelas untuk GBL, mengatasi hambatan yang diidentifikasi sangat penting untuk integrasi yang sukses. Penelitian ini membuka jalan untuk pendekatan yang lebih fokus dan mendukung dalam memperkenalkan GBL di sekolah, memastikan bahwa potensi metode pengajaran inovatif ini sepenuhnya dimanfaatkan.