Merancang Permainan untuk Pengembangan Moral: Panduan untuk Desainer Board Game

Merancang Permainan untuk Pengembangan Moral: Panduan untuk Desainer Board Game

Photo by cottonbro studio

Halo para pencipta board game! Kami sangat senang untuk berbagi wawasan tentang bagaimana kita dapat menggunakan karya kita untuk tidak hanya menghibur, tetapi juga untuk mendorong pengembangan moral. Panduan ini terinspirasi oleh studi menarik tentang “Pengembangan Moral melalui Narasi Sosial dan Desain Permainan”. Jadi, mari kita lempar dadu dan terjun ke dalamnya!

1. Craft Meaningful Choices:

Inti dari setiap permainan terletak pada pilihan yang ditawarkannya. Tetapi untuk mendorong pengembangan moral, kita perlu melampaui keputusan strategis sederhana. Sertakan dilema moral dalam gameplay. Buat pemain memilih antara menyelamatkan penduduk desa atau bergabung dengan naga. Pilihan ini harus memiliki konsekuensi, membuat pemain berpikir tentang tindakan mereka dan dampaknya.

2. Encourage Self-Awareness:

Penalaran moral melibatkan banyak kesadaran diri. Pemain harus dapat menilai situasi dan mengantisipasi konsekuensi dari tindakan mereka. Desain mekanik permainan yang mendorong pemain untuk merenungkan keputusan mereka. Ini bisa melalui umpan balik dalam game atau petunjuk diskusi pada titik kunci dalam permainan.

3. Foster Self-Efficacy:

Percaya pada kemampuan seseorang untuk membuat perbedaan adalah kunci untuk perilaku moral. Buat lingkungan permainan di mana tindakan pemain memiliki dampak yang berarti. Biarkan mereka melihat hasil dari pilihan mereka, baik itu baik atau buruk. Ini akan membantu mereka memahami bahwa keputusan mereka penting dan dapat mempengaruhi hasil permainan.

4. Promote Resilience:

Jalur menuju pengembangan moral tidak selalu mudah. Pemain akan menghadapi tantangan dan hambatan. Desain permainan Anda untuk memberi hadiah atas ketahanan. Ini bisa melalui mekanik comeback, mendorong pemain untuk terus berjuang meskipun situasinya sulit.

5. Inspire Self-Improvement:

Permainan terbaik adalah yang menginspirasi pemain untuk melakukan yang lebih baik. Sertakan mekanik yang memberi hadiah atas perbaikan diri. Ini bisa melalui sistem progresi, di mana pemain dapat melihat karakter mereka tumbuh dan berkembang berdasarkan pilihan moral mereka.

6. Stimulate Curiosity:

Terakhir, buatlah permainan teman-teman sebagai platform untuk bertanya “mengapa?”. Dorong pemain untuk mempertanyakan tindakan mereka, aturan permainan, dan dilema moral yang mereka hadapi. Ini akan merangsang diskusi dan pemikiran yang lebih dalam tentang masalah moral.

Ingat, sebagai desainer permainan, kita memiliki kekuatan untuk menciptakan pengalaman yang melampaui hiburan. Kita dapat merancang permainan yang menantang pemain, membuat mereka berpikir, dan bahkan membantu mereka tumbuh. Jadi, mari kita gunakan karya kita sepenuhnya dan menciptakan permainan yang benar-benar membuat perbedaan!

Selamat mendesain, dan semoga permainan teman-teman seefektif dan semenyenangkan mungkin!

Sumber:

Vikaros, L., & Degand, D. (2010). Moral development through social narratives and game design. In Ethics and game design: Teaching values through play (pp. 197-215). IGI Global.

Enam Permainan Seru yang Membuat Otak Anda Makin Tajam: Dibuktikan oleh Ilmu Pengetahuan dan Ahli!

Enam Permainan Seru yang Membuat Otak Anda Makin Tajam: Dibuktikan oleh Ilmu Pengetahuan dan Ahli!

Photo by Canva

Halo, teman-teman pecinta game! Siap untuk bersenang-senang sambil menjaga otak teman-teman tetap prima? Berikut ini enam game fantastis yang tidak hanya seru untuk dimainkan, tetapi juga merupakan sahabat terbaik bagi otak teman-teman. Dan tebak apa? Kami punya penelitian ilmiah dan saran dari ahli untuk mendukungnya!

  1. Permainan Kata: Teka-teki silang, pencari kata, permainan kata apa saja! Dr. Vernon Williams, seorang ahli neurologi olahraga kelas atas, mengatakan bahwa permainan-permainan ini seperti latihan di gym untuk otak. Latih otot kosakata dan pertahankan keterampilan pemecahan masalah teman-teman tetap prima!
  2. Permainan Belajar Bahasa: Dr. Williams juga memberi jempol kepada permainan-permainan ini. Belajar bahasa baru seperti memberi otak teman-teman taman bermain baru. Semuanya tentang memproses dan mengingat info baru lebih cepat. Siap, siap, ¡Vamos!
  3. Board dan Card Games: Catur, Monopoli, Bridge, Poker – lama sekolah, tapi keren! Sebuah studi tahun 2023 di PLOS One mengatakan bahwa permainan-permainan ini seperti ramuan rahasia untuk kemampuan kognitif teman-teman. Jadi, kumpulkan teman-teman dan biarkan permainan dimulai!
  4. Olahraga: Dr. Williams kembali dengan lebih banyak kebijaksanaan. Belajar olahraga baru bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga peningkat otak. Otak teman-teman akan menyukai tantangan menguasai aturan dan strategi baru. Ayo bermain!
  5. Teka-teki: Sudoku, teka-teki jigsaw, kriptogram – semuanya masuk! Sebuah studi tahun 2018 di Frontiers in Aging Neuroscience mengatakan bahwa permainan-permainan ini adalah sahabat terbaik otak teman-teman. Mereka membantu meningkatkan memori, mempercepat pemrosesan, dan mengenali pola. Jadi, mulailah bermain teka-teki!
  6. Permainan Escape the Room: Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya, Dr. Williams merekomendasikan pengalaman pemecahan masalah yang mendalam ini. Mereka adalah cara yang menyenangkan untuk meningkatkan kognisi teman-teman dan membangun koneksi sosial. Jadi, siapa yang siap untuk petualangan?

Jadi, itulah dia, teman-teman! Enam permainan seru yang juga meningkatkan otak. Ingat, semua ini seru dan permainan sampai… yah, masih seru dan permainan, tetapi dengan manfaat tambahan untuk otak! Sekarang, main dan menuju pikiran yang lebih tajam!

Sumber:

https://www.msn.com/en-us/health/other/6-best-brain-games-to-keep-your-mind-sharp/

Game-Based Learning: A Game Changer in Indonesian Education

Game-Based Learning: A Game Changer in Indonesian Education

Playful Learning Implementation in Lombok Utara

The Nusantara Bermain Bermakna (NBB) program has recently concluded, leaving a significant impact on the education sector in Indonesia. The event, a collaboration with Kemendikbudristek, focused on the implementation of game-based learning (GBL) in five cities and one rural area across Indonesia. The results? A transformative shift in the way education is delivered and received.

The NBB program was not just about introducing game-based learning to educators. It was about equipping them with the tools to implement it in their classrooms. Teachers were trained in the basic theory of GBL and given the opportunity to experience it firsthand through a session facilitated by Kreatoria game. The goal was to empower teachers to develop their own game-based learning methods, tailored to their students’ needs.

The NBB team conducted visits to all the schools involved, observing the results of the program firsthand. They saw the tangible outcomes of game-based learning, from the increased engagement of students to the innovative game works produced by the participants.

But the impact of the program goes beyond anecdotes and observations. A staggering 90% of teachers reported an increase in learning motivation and engagement among students after implementing game-based learning. Furthermore, 93.8% of teachers reported an increase in enjoyment for teaching while using game-based learning. Teachers also reported an increase in students’ creativity, critical thinking, and self-confidence after implementing game-based learning.

The impact of the program was even more evident in the presentations by the Champions – teachers selected for their innovative approaches to game-based learning. Each Champion represented their own city, showcasing the unique ways they had integrated GBL into their classrooms. Their presentations demonstrated the power of game-based learning in fostering engagement, critical thinking, and collaboration among students.

The implementation of GBL in the classroom is an iterative process, requiring continuous improvement to enhance the quality of learning. The NBB event has shown that with the right tools and training, teachers can use games to spark students’ interest in learning and create a more engaging and effective learning environment.

The NBB event has proven that game-based learning is not just a trend, but a transformative tool that can revolutionize the education sector in Indonesia. The results speak for themselves – it’s time to embrace this new approach to learning. Game on, Indonesia!

For further reading, here is a link for the full report of the NBB Program

Ludenara, is now looking for partners who are interested in improving the quality of education in Indonesia through game-based learning and other playful learning methods. We believe that collaboration is key to making a significant impact on the education sector and are eager to work with organizations that share their vision.

“Ready to level up education in Indonesia? Join us and let’s make a difference together!”

Keywords: Nusantara Bermain Bermakna, game-based learning, Indonesian education, innovative teaching methods, Kreatoria game, Champions, ludenara.org, playful learning

Board Game: Senjata Rahasia untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Anak?

Board Game: Senjata Rahasia untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Anak?

Photo by Canva

Halo, orang tua, guru, dan semua pecinta angka dan kesenangan! Kami punya berita menarik yang akan membuat teman-teman ingin membersihkan board game lama di lemari teman-teman. Sebuah penelitian baru saja mengubah cara kita berpikir tentang belajar matematika. Dan tebak apa? Semuanya melibatkan board game!

Lempar Dadu, Tingkatkan Otak

Penelitian yang berjudul “Pengaruh board game terhadap kemampuan matematika anak-anak yang menghadiri taman kanak-kanak dan kelas awal,” adalah meta-analisis dari berbagai penelitian yang telah menggunakan board game sebagai senjata rahasia untuk meningkatkan kemampuan matematika pada anak-anak.

Ya, teman-teman membaca dengan benar. Kegemaran teman-teman bermain board games mungkin saja menjadi kunci untuk mengubah buah hati teman-teman menjadi ahli matematika!

Rencana Permainan

19 Penelitian yang termasuk dalam meta-analisis ini menggunakan desain eksperimental atau kuasi-eksperimental, dengan partisipan adalah anak-anak kita yang lucu di taman kanak-kanak dan kelas awal.

Intervensinya melibatkan penggunaan board game, dengan setiap sesi permainan berlangsung sekitar dua puluh menit. Ini biasanya melibatkan rata-rata dua sesi permainan per minggu. Terdengar seperti kegiatan setelah sekolah yang menyenangkan, bukan?

Lalu untuk mengukur dampak board games terhadap kemampuan matematika, para peneliti menggunakan grup kontrol yang menerima proses pembelajaran seperti biasanya, atau yang sering kita bilang metode tradisional, dan grup experimental yang menggunakan board games sebagai media belajar.

Selisih kemampuan matematika di antara dua kelompok ini lah yang akan menunjukan seberapa efektif menggunakan board games untuk pembelajaran matematika.

Papan Skor

Sekarang, mari kita bicara hasil. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam intervensi board game menunjukkan peningkatan dalam berbagai kompetensi matematika.

Misalnya, dalam satu penelitian, anak-anak yang bermain board game angka menunjukkan peningkatan sebesar 20% dalam penghitungan, pengenalan angka, dan bahkan perhitungan berbasis objek.

Tapi tunggu, ada lagi! Dalam penelitian lain, anak-anak yang bermain permainan menunjukkan peningkatan minat dalam matematika sebesar 30%.

Itu benar, teman-teman! board game tidak hanya meningkatkan keterampilan matematika; mereka membuat matematika lebih menyenangkan dan menarik.

Apa Aja Gamenya?

Seperti yang sudah teman-teman baca, studi ini mengulas 19 riset yang sebelumnya telah dilaksanakan, yang setiap riset menemukan dampak baik menggunakan board games untuk PAUD.

Berikut adalah beberapa games yang digunakan oleh para peneliti:

Ular Tangga

Game ini sepertinya sangat populer dimana-mana ya, bukan cuma di Indonesia. Karena game ini sangat sederhana anak-anak hanya harus menghitung dadu serta langkah yang mereka ambil, dan sangat menyenangkan bagi anak-anak gami ini digunakan dalam 4 dari 19 penelitian

The Great Race

Game ini adalah game rancangan University of Maryland yang didesain khusus untuk anak PAUD dan digunakan dalam 5 dari 19 penelitan. Game ini bisa dibilang ular tangga yang lebih sederhana lagi. Oh ya lebih kerennya lagi game ini gratis lho! teman-teman bisa tinggal print lalu mainkan dengan anak-anak, berikut adalah linknya

Domino

Game ini juga sangat menarik bagi anak-anak , dan cukup sederhana jika kita bisa menyajikannya dengan baik. Selain itu game ini juga memiliki keunggulan dari mana anak-anak secara visual (titik-titik dalam domino) bisa melihat hubungan antara jumlah dan angka.

Games Lainnya

Sayangnya karena studi ini dilakukan di barat, banyak board games yang mereka gunakan tidak tersedia secara mudah untuk kita di Indonesia, games-games ini adalah Halli Galli, Shut the Box, dan Lining up the Fives.

Gerakan Menang

Jadi, apa arti semua ini? Yah, sederhana.

Board game bukan hanya tentang kesenangan dan permainan. Mereka adalah alat pendidikan yang kuat yang dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan penting, termasuk matematika.

Jadi, kali berikutnya teman-teman berpikir tentang kegiatan pendidikan untuk anak-anak teman-teman, mengapa tidak mencoba board game?

Ini adalah situasi menang-menang: anak-anak teman-teman akan bersenang-senang dan meningkatkan keterampilan matematika mereka pada saat yang sama.

Ingat, keluarga yang bermain bersama, belajar bersama. Jadi, mari kita lempar dadu, dan memulai perjalanan belajar yang penuh kesenangan. Ayo bermain!

Sumber:

Balladares, J., Miranda, M., & Cordova, K. (2023). The effects of board games on math skills in children attending prekindergarten and kindergarten: A systematic review. Early Years, 1-25.
11 Ide Board Game DIY Dari Bahan Daur Ulang

11 Ide Board Game DIY Dari Bahan Daur Ulang

Illustration by Leonardo.ai

Merancang board game dari bahan daur ulang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Berikut adalah beberapa ide yang bisa teman-teman coba:

  1. Catur/Dam DIY

Gunakan karton bekas sebagai papan, gambar garis kotak-kotak, dan gunakan tutup botol (atau yang dicat untuk membedakan) sebagai bidak. Untuk catur, gambar atau tempelkan simbol yang berbeda pada tutup botol untuk mewakili setiap bidak.

  1. Permainan Memori

Potong kotak dari kotak sereal bekas atau karton. Di satu sisi, tempel gambar, pola, atau tulis angka/huruf. Aduk-aduk dan letakkan dengan sisi gambar menghadap ke bawah. Pemain bergiliran membalik dua kartu untuk mencocokkan gambar.

  1. Pictionary Buatan Sendiri

Anda bisa membuat permainan Pictionary sendiri menggunakan kartu indeks atau potongan kertas. Tulis kata atau frasa pada kartu dan taruh di dalam topi atau kotak. Pemain mengambil kartu lalu menggambar kata atau frasa di atas kertas sementara orang lain menebak.

  1. Permainan Word Search Papan

Buat pencarian kata yang besar pada selembar karton dan buat token dari tutup botol. Pemain bergiliran mencari kata, menandai kata yang mereka temukan dengan token mereka. Setiap kata dapat memiliki nilai poin yang berbeda.

  1. Labirin dari Bahan Daur Ulang

Gunakan tutup kotak sepatu atau selembar karton sebagai dasar dan buat labirin menggunakan sedotan, tongkat, atau kertas yang digulung. Gunakan bola kecil atau kelereng sebagai bidak yang melewati labirin.

  1. Ular Tangga dari Karton

Gunakan selembar karton untuk membuat papan, dan gambar garis kotak-kotak dengan ular dan tangga di atasnya. Gunakan tutup botol bekas sebagai bidak dan buat dadu sederhana dari kubus karton kecil.

  1. DIY Tebak Gambar

Gunakan karton untuk membuat alas kecil untuk foto atau gambar orang atau objek. Buat dua set gambar yang sama. Pemain bergiliran bertanya ya atau tidak untuk menebak siapa atau apa yang dimiliki pemain lain.

  1. Tic-Tac-Toe

Buat papan Tic-Tac-Toe menggunakan karton, dan gunakan tutup botol berwarna berbeda atau objek kecil lainnya sebagai X dan O.

  1. Permainan Trivia Buatan Sendiri

Potong kertas atau karton dan tulis pertanyaan trivia di atasnya. Anda bisa menggunakan papan permainan bekas sebagai dasar dan hanya mengubah aturan untuk mengakomodasi pertanyaan trivia.

  1. Battleship DIY

Gunakan dua kotak pizza atau kotak karton berukuran serupa untuk lapangan bermain. Buat garis kotak-kotak pada setiap kotak dan gunakan kertas berwarna atau spidol untuk menunjukkan kapal dan tembakan. Gunakan kertas dan penjepit untuk menandai kisi lawan.

  1. Trek Balapan Karton

Buat trek balap dengan karton besar dan spidol. Gunakan tutup botol atau mobil mainan kecil sebagai mobil balap. Anda bahkan dapat membuat rintangan dengan bahan daur ulang seperti tabung, kertas, dll.

Saat membuat papan permainan ini, biarkan kreativitas teman-teman mengalir dan jangan ragu untuk membuat modifikasi sesuai dengan bahan yang teman-teman miliki. Selain itu, jangan lupa  ajak keluarga, anak-anak dan siapapun yang lagi di rumah dalam proses pembuatan dapat membuatnya lebih menyenangkan!

Keajaiban Klaten dalam Integritas: Berkeliling EXPO Pengawasan Intern BPKP 2023

Keajaiban Klaten dalam Integritas: Berkeliling EXPO Pengawasan Intern BPKP 2023

EXPO Pengawasan Intern tahun 2023

19 Juni 2023, di tengah hiruk-pikuk inovasi dan kolaborasi, dari para auditor intern berbagai instansi, berkumpul di bawah satu atap yang penuh semangat di EXPO Pengawasan Intern tahun 2023 yang diselenggarakan oleh BPKP. Tema tahun ini, “Inovasi dan Kolaborasi Pengawasan Adaptif dan Pertumbuhan Berkelanjutan,” menjadi panggung bagi para pemimpin pemikiran dan agen perubahan.

Salah satu bintang utama di EXPO ini adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten. Bagai pahlawan bertopeng di malam hari, Klaten mencuri perhatian dengan inovasi unggulannya, Penilaian Sekolah Berintegritas.

Penilaian Sekolah Berintegritas adalah inisiasi untuk membangun dunia pendidikan menjadi lebih baik. Ia melibatkan seluruh satuan pendidikan dasar di Seluruh Kabupaten Klaten. Tahun 2023 sebagai proyek rintisan, melibatkan 26 Sekolah Dasar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Klaten. Setiap sekolah rintisan didorong dan didampingi agar bisa mencapai 18 indikator Sekolah Berintegritas, dalam rangka mewujudkan tata sekolah yang baik dan mampu mengimplementasikan gerakan antikorupsi di Sekolah.

Salah satu hal yang menarik, untuk mengimplementasikan gerakan antikorupsi, setiap sekolah memilih seorang guru yang berdedikasi untuk dilatih dalam Game-based Learning. Ini adalah inisiatif berani yang bisa digambarkan sebagai Hogwarts untuk pendidikan integritas. Program ini dipimpin oleh Penyuluh Antikorupsi yang telah membimbing para guru tentang cara efektif membawa pembelajaran berbasis game ke dalam kelas – tidak hanya untuk mengajarkan integritas, tetapi juga berbagai tema kehidupan penting lainnya.

Intan Hestika, Penyuluh Antikorupsi Madya LSP KPK, dan Warsito Jati, Penyuluh Antikorupsi Muda & Kasubag Analisis dan Evaluasi Inspektorat Daerah Kabupaten . Klaten, patut mendapatkan tepuk tangan meriah atas peran mereka dalam mengkoordinasikan program ini. Dengan semangat dan wawasan sebagai pengawas dan pendidik berpengalaman, mereka membuka jalan bagi generasi baru yang penuh integritas.

EXPO Pengawasan Intern 2023 menampilkan hasil kerja keras para guru ini, dengan pameran yang penuh warna dan menawan yang mengungkapkan implementasi ide-ide game di kelas. Ini adalah kesempatan bagi peserta untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merasakan perubahan yang sedang terjadi di kelas-kelas di Klaten.

Sebagai langkah yang menggabungkan kebijaksanaan praktis dengan inovasi, Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten telah menyusun Pedoman Penilaian Integritas pada tahun 2023. Buku panduan ini adalah sumber berharga bagi pendidik, dengan pembelajaran berbasis game sebagai komponen utama dalam pengajaran integritas.

Penting untuk dicatat bahwa Klaten hanyalah salah satu dari delapan belas Inspektorat Daerah yang tampil di EXPO. Dengan hampir 600 unit Inspektorat Daerah di seluruh Indonesia, acara ini bagaikan kumpulan Avengers; kolektif pikiran brilian dari berbagai penjuru negeri.

Ketika suasana EXPO Audit Internal 2023 mereda, sangat jelas bahwa kekuatan inovasi dan kolaborasi adalah ramuan ampuh untuk pertumbuhan berkelanjutan. Kabupaten Klaten, dengan keajaibannya dalam integritas, berfungsi sebagai contoh yang mempesona.

Dan ini dia hasil imlementasi Game-based Learning integritas yang dilaporkan oleh para guru yang mengimplementasikannya.

Memacu Motivasi dan Keterlibatan Siswa

Dengan menggunakan game sebagai media pembelajaran, siswa merasa lebih terlibat dalam proses belajar. Hal ini sangat penting, terutama ketika mengajarkan konsep-konsep seperti integritas yang kadang dianggap abstrak oleh anak-anak muda.

Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu adalah dasar dari semua pembelajaran. Dengan pembelajaran berbasis game, rasa ingin tahu siswa diberi ruang untuk berkembang. Mereka diajak untuk menyelami konsep dengan cara yang interaktif, yang pada akhirnya membantu mereka memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan, seperti integritas.

Memudahkan Siswa untuk Memahami Nilai-nilai Integritas

Bukan hanya mereka lebih termotivasi atau tertarik, tapi juga dengan games mereka bisa melihat sendiri dengan cepat dampak menerapkan nilai-nilai integritas. Dengan pemahaman yang lebih dalam ini mereka juga akan lebih mungkin untuk mengamalkannya.

 

5E Cara Praktis Untuk Pendidikan STEAM yang Menyenangkan!

5E Cara Praktis Untuk Pendidikan STEAM yang Menyenangkan!

Photo by harishs on Pixabay

Pasti kita menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak kita, dan pendidikan lah sarana terbaik untuk itu. Dari tingkat individu kita bisa lihat bahwa banyak data yang menunjukkan tingkat pendidikan berdampak baik kepada kesehatan dan kebahagiaan (Michalos, 2017).

Apalagi pendidikan STEM, jika kita buka berita tentang sains dan teknologi banyak sekali berita tentang lowongan pekerjaan di bidang STEM makin meningkat, gajinya juga lho, haha!

Selain itu jika kita memikirkan peran STEM untuk masyarakat luas, seperti yang kita tunjukan di artikel sebelumnya STEM memiliki peran yang sangat besar dalam kesejahteraan kita secara menyeluruh.

Contohnya negara-negara yang memiliki lulusan STEM yang tinggi juga merasakan pertumbuhan ekonomi yang pesat (Croak, 2018).

Jadi jelas kan pentingnya pendidikan STEM.

Sayangnya banyak juga yang menunjukkan bahwa calon mahasiswa kita masih banyak yang kurang minat dengan bidang STEM, pelajaran-pelajaran seperti matematika dan fisika masih termasuk salah satu yang paling dibenci oleh siswa-siswi kita.

Karena itu lah sangat penting menghadirkan pembelajaran STEM yang menyenangkan sejak dini.

Jika siswa-siswi kita sudah merasakan asyiknya belajar STEM kami yakin makin mungkin juga mereka memiliki jurusan dan berkarir di bidang STEM.

Memang, cara mudah membuat pembelajaran STEM menjadi menyenangkan adalah menggunakan games.

Tapi STEM proyek based learning juga bisa sangat menyenangkan jika kita berikan elemen-elemen game lho, nah berikut adalah 5E belajar STEAM seasik bermain!

Oh iya kita juga tambahkan “Art“ di STEM untuk memberi penekanan bahwa pendidikan STEM juga sebaiknya meliputi keterampilan sosial yang tidak kalah penting.

Sekarang kita coba beri contoh 5E yang praktis.

Encourage

Kita beri tantangan untuk membuat mobil-mobilan dari bahan bekas yang ada disekitar, seperti botol plastik, kardus, atau pun sampah organik. Di tantangan ini mobil-mobilan yang sudah jadi akan dilombakan dengan menurunkannya di sebuah bidang miring dan kita akan melihat karya siapa yang bisa melaju terjauh dan terlurus.

Batasanya tidak boleh membeli bahan baru yang khusus hanya boleh mencari sebebasnya di sekitar sekolah/rumah dan diberikan jangka waktu berberapa hari untuk mengumpulkan semua bahannya.

Explore

Kita beri beberapa contoh mobil-mobilan yang dirancang dari bahan daur ulang dan beri juga saran bahan-bahan apa saja yang bermanfaat. Lalu kita berikan waktu yang pantas agar mereka bisa menyelesaikan mobil-mobilannya.

Experiment

Lalu kita sediakan bidang miring, kita bisa mencari sebuah lereng jika ada, atau kita rancang sendiri dari bahan bekas juga. Di sini lah karya mereka akan diuji, mobil siapa yang jika diturunkan dari bidang miring ini akan maju paling jauh dan paling lurus.

Express

Setelah selesai kita bisa ajak siswa untuk mencatat jarak yang ditempuh setiap mobil yang paling jauh akan memenangkan juara mobil paling efisien, dan mengestimasi berapa derajat mobil itu melenceng, yang sudutnya paling kecil akan memenangkan juara mobil paling akurat.

Mereka kita ajak untuk bikin catatan tentang hal apa saja yang mereka sukai dari eksperimen ini, dan hal apa saja yang mereka pelajari. Seperti misalnya makin berat mobilnya makin jauh pula meluncur karena gaya gravitasi, energi potensi yang lebih tinggi, dan makin mulus rodanya juga makin jauh karena daya friksi yang lebih rendah.

Evaluate

Setiap siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal apa saja yang sudah baik dari rancangan mereka, dan kira-kira hal apa saja yang bisa diperbaiki agar meluncurnya lebih jauh atau lebih lurus. Mereka juga bisa menuliskan komitmen langkah-langkah yang akan mereka lakukan agar mobilnya lebih baik lagi.

Nah seperti itu lah pembelajaran STEAM yang sederhana dan juga menyenangkan. Tentu masih banyak ide lain, seperti lomba membuat pesawat kertas, perahu kertas dan lainnya. Semoga bermanfaat dan ayo bersama tingkatkan kualitas pendidikan Indonesia!

 

Sumber:

 

Croak, M. (2018). The effects of STEM education on economic growth.

Michalos, A. C. (2017). Education, happiness and wellbeing. In Connecting the quality of life theory to health, well-being and education (pp. 277-299). Springer, Cham.

Pembelajaran STEM Harus Menyenangkan, Ini Alasannya!

Pembelajaran STEM Harus Menyenangkan, Ini Alasannya!

Illustration by Bluewillow.ai

Mendalami bidang STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) sangat penting bagi bukan hanya masa depan anak-anak kita, tapi juga keberlanjutan dan kemajuan negara, dan manusia secara global!

Khususnya jika kita memikirkan dampak dari perubahan iklim yang makin marak. Dengan mempelajari lingkungan, mengembangkan solusi energi bersih, dan memajukan praktik-praktik berkelanjutan, kita dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim dan melindungi planet kita bagi generasi mendatang.

Selain itu juga banyak sekali manfaat yang kita semua rasakan di zaman modern ini, seperti teknologi-teknologi yang membuat hidup kita menjadi sangat nyaman dan mudah.

Apa lagi, teknologi-teknologi dibidang medis yang membantu kita untuk bisa hidup lebih sehat dan lebih panjang.

Dampak Buruk Pembelajaran STEM Yang Membosankan

Ok bidang STEM sangatlah penting dan pasti kita ingin makin banyak anak-anak yang menguasai bidang ini, agar masa depan kita semua makin cerah!

Namun sayangnya, metode paling sering yang kita gunakan untuk pembelajaran STEM adalah ceramah, yang kita semua tahu ini sebenarnya membosankan.

Padahal dalam literatur ilmiah sudah jelas, bahwa salah satu kunci dalam pendidikan STEM yang efektif adalah ketertarikan dan motivasi belajarnya (McDonald, C. V. 2016).

Berikut adalah beberapa dampak buruk dari pembelajaran STEM yang membosankan

Kehilangan Minat: Siswa dapat kehilangan minat pada mata pelajaran ini jika mereka menganggapnya membosankan atau terlalu menantang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah siswa yang mengejar karir terkait STEM, yang sangat penting untuk kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Prestasi Akademik yang Lebih Rendah: Jika siswa tidak terlibat atau tertarik dengan apa yang mereka pelajari, prestasi akademis mereka di bidang ini mungkin akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan nilai ujian dan nilai yang lebih rendah, yang berpotensi mempengaruhi peluang pendidikan dan karier mereka di masa depan.

Penurunan Inovasi: Bidang STEM berada di garis depan inovasi. Jika banyak siswa kehilangan minat di bidang ini, makin dikit lah ide-ide baru dan kemajuan di bidang ini.

 Kesenjangan Keterampilan: Pendidikan STEM tidak hanya memberikan pengetahuan di bidang tertentu tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Jika pendidikan STEM tidak dibuat menarik, siswa mungkin kehilangan pengembangan keterampilan penting ini, yang menyebabkan kesenjangan keterampilan di dunia kerja.

Gawat kan kalo ini semua terjadi.

Lalu gimana nih cara praktis membuat STEM menjadi menyenangkan?

Nah tunggu artikel kita selanjutnya ya!

Sumber:

McDonald, C. V. (2016). STEM Education: A review of the contribution of the disciplines of science, technology, engineering and mathematics. Science Education International, 27(4), 530-569.

Permainan Cilukba: Sebuah Jendela Untuk Melihat Kesatuan Ilahi dalam Neo-Platonisme

Permainan Cilukba: Sebuah Jendela Untuk Melihat Kesatuan Ilahi dalam Neo-Platonisme

Illustraion by Leonardo.ai

Neo-Platonisme telah menjadi salah satu aliran pemikiran yang sangat berpengaruh dalam dunia filsafat. Keindahan dan kebijaksanaan ajaran ini telah merambah berbagai tradisi dan keyakinan, termasuk dalam Islam dan Kekristenan.

Pengaruh Neo-Platonisme dalam konteks pemikiran Islam dapat ditemukan dalam karya-karya para filosof Muslim terkemuka seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Arabi, yang mengintegrasikan elemen-elemen Neo-Platonis dalam kerangka pemahaman Islam mereka. Demikian pula, dalam tradisi Kekristenan, teolog seperti Santo Agustinus mengadopsi Neo-Platonisme dalam pemikirannya.

Dalam pemikiran Neo-Platonisme, di mana realitas tertinggi/terdalam dipahami sebagai The One (Yang Satu), Cilukba dapat digambarkan sebagai metafora filosofis yang memahami hubungan antara jiwa individu dengan sumber transenden dari segala eksistensi.

Jika melihat Cilukba dengan lensa Neo-Platonisme, kita dapat menjelajahi implikasi mendalam dari Cilukba sebagai representasi “tari” kosmik antara jiwa dan The One.

Persembunyian Jiwa: Cilukba dimulai dengan sembunyinya perawat dari sang anak, yang melambangkan pemisahan awal jiwa dari The One. Sang anak, yang masih tidak menyadari kehadiran di luar persepsinya yang terbatas, mengalami kekosongan sesaat karena “menghilangnya” orang yang merawatnya. Ini mencerminkan perjalanan jiwa yang tersembunyi oleh keterbatasan dunia fisik yang sesaat hingga melupakan persatuan bawaannya dengan The One

Kerinduan dan Penemuan: Ketika sang anak merindukan kehadiran orang yang disembunyikan, ia melibatkan proses kerinduan, iya  tapi juga antisipasi. Ini mencerminkan keinginan bawaan dalam setiap jiwa untuk mencari penyatuan dengan The One, kerinduan akan menemukan kebenaran yang tersembunyi. Sebagai respons terhadap kerinduan ini, The One dengan penuh kasih “menunjukan” dirinya, mengingatkan jiwa untuk mengenang hubungan abadi mereka.

Pengenalan dan Pengingatan: Ketika mata sang anak bertemu dengan mata orang yang merawatnya setelah Baaa!!!, terjadi momen pengenalan dan pengingatan. Ini adalah pengenalan mendalam dari persatuan jiwa dengan The One, melampaui ilusi pemisahan. Pengenalan ini mencerminkan pengenalan diri individu yang terjaga akan hakikat sejatinya sebagai emanasi tak terpisahkan dari The One, pemahaman yang sentral dalam filsafat Neo-Platonisme.

Kebahagiaan dan Persatuan: Permainan Cilukba diiringi dengan perasaan kebahagiaan dan ekstase, mencerminkan perpaduan jiwa dengan The One. Dalam tawa dan kegembiraan sang anak, kita melihat ungkapan ekstase murni dan pelepasan ketegangan yang disebabkan oleh pemisahan sementara. Ini mencerminkan kebahagiaan dan ekstase yang dialami oleh jiwa ketika ia bersatu dengan The One, melampaui batasan dunia material.

Perjalanan Jiwa: Seperti halnya anak-anak mengembangkan pemahaman dan kemampuan kognitif melalui permainan, jiwa bergerak dalam perjalanan penemuan diri dan naik menuju The One. Cilukba menjadi metafora perjalanan jiwa yang bertahap, mengarah pada kesadaran yang lebih dalam dan pengetahuan akan asal ilahinya.

Cilukba, ketika dipertimbangkan dalam kerangka Neo-Platonisme, menjadi cerminan mendalam dari hubungan jiwa dengan The One.

Melalui kesederhanaan permainan ini, kita menemukan metafora tarian kosmik antara jiwa dan The One, sebuah undangan untuk mencari penyatuan, pengenalan, dan persatuan ekstatis.

Pada intinya, saat kita main Cilukba, benar-benar main, kita bisa merasakan sendiri betapa tipisnya jarak antara diri dan realita.

Mencermati Cilukba dengan filsafat Neo-Platonisme menjadi sebuah renungan, atau obrolan yang menarik. Setelah ini kita akan membahas Cilukba lagi, tapi dengan kacamata sains yang praktis, kita akan melihat manfaat-manfaat memainkan game ini bagi balita.

4 Freedoms of Play, Merdeka Belajar, Merdeka Bermain!

4 Freedoms of Play, Merdeka Belajar, Merdeka Bermain!

Photo by Aditya Saxena on Unsplash

 

Massachusetts Institute of Technology (MIT) memiliki program “educational arcade” dimana mereka diberikan banyak ruang untuk bereksperimen dan meneliti pendidikan. Nah, salah satu teori mereka adalah “4 freedoms of play”. Lerner-centered theory  ini memberi wawasan bahwa, jika 4 kondisi ini terpenuhi, pembelajaran akan terjadi dengan efektif.

Berikut adalah 4 kondisi tersebut;

 

  1. Freedom to Explore,
Photo by Jamie Street on Unsplash

Pertama anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka dengan sendiri nya yang ingin tahu mengenai topik, atau keterampilan tertentu.  Selain itu anak-anak juga harus diberikan kebebasan untuk memilih cara belajar mereka, mungkin mereka ingin nonton film, menggambar, atau memainkan games mengenai topik ini. Dengan kebebasan ini, maka akan ada motivasi intrinsik, dengan ini mereka akan terus fokus, semangat belajar dan rasa ingin tahu tidak akan pudar. Hal-hal ini lah yang akan terus mendorong mereka untuk menjelajahi dan belajar hal-hal baru. Ini mengapa 4 Freedoms of Play sangat condong ke arah Student Centric.

 

       2. Freedom to Fail,

Photo by Taelynn Christopher on Unsplash

Banyak sekali yang bisa kita pelajari dari kegagalan, kita bisa merefleksikan hal yang telah terjadi, menanyakan apa yang salah? Dan terus mencari jalan yang benar. Dengan membebaskan anak-anak untuk gagal, mereka akan terus bereksperimen, mereka akan mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah, mencari jalan baru untuk mencapai suatu tujuan. 

 

3. Freedom of Identity,

Photo by Steven Libralon on Unsplash

 

Di permainan anak-anak akan mencoba peran-peran yang baru, dengan ini mereka bisa belajar berempati, dengan menempatkan diri mereka di posisi orang lain. Dengan mengidentifikasikan diri sebagai orang lain anak-anak bisa belajar dari pengalaman orang lain, melihat penderitaan orang lain sebagai penderitaan bersama, dan kebahagian orang menjadi kebahagiaan diri mereka juga.

Selai itu kebebasan untuk beridentitas akan mendorong anak-anak untuk menemukan jati diri nya, mereka akan melihat sendiri dimana letak ketertarikan mereka, hal-hal yang mereka tidak sukai, cara belajar yang paling baik untuk mereka dan banyak hal lain yang penting untuk menumbuhkan individual yang kuat.

 

4. Freedom of Effort,

Image by stine moe engelsrud from Pixabay 

 

Kita tidak bisa selalu memaksakan anak untuk selalu rajin, fokus, niat, dan berusaha dengan maksimal. Anak-anak akan lebih produktif di jangka panjang jika mereka bisa memilih kapan mereka ingin berusaha dengan maksimal, dan kapan mereka ingin bersantai-santai. Karena memaksakan anak untuk selalu berusaha keras akan menimbulkan tekanan yang tidak kondusif, dan juga dengan cepat mereka akan merasa letih.