Game Based Learning (GBL) adalah sebuah pendekatan edukasi yang membuat siswa berperan aktif sebagai pembelajar, mereka menggali informasi sebanyak-banyak nya lalu, menggunakan keterampilan-keterampilan yang mereka miliki untuk memecahkan masalah di game, dan melampaui tantangan yang ada.
Ini membuat game based learning sebuah pendekatan yang bisa dikategorikan sebagai Student-centered. Namun tidak hanya disitu saja, kita bisa membuat sebuah sesi GBL lebih student-centered lagi, dan memastikan setiap siswa-siswi mendapatkan pembelajaran yang lebih maksimal.
Berikut adalah beberapa caranya;
Biarkan mereka memimpin
Beberapa games kolaboratif membutuhkan sebuah pemimpin, dan ini sebuah kesempatan baik untuk melatih percaya diri dan leadership skills siswa yang berperan sebagai pemimpin, disini sebagai guru yang bisa dilakukan sangatlah sederhana, jangan mengganggu dan observasi. Selain itu setiap sesi GBL membutuhkan seorang fasilitator yang memastikan game nya berjalan dengan lancar, sesuai aturan, dan memimpin sesi diskusi, posisi ini biasanya diisi oleh sang guru. Tapi alangkah baiknya jika kita juga memberi siswa-siswi kesempatan untuk menjadi fasilitator sesi GBL
Libatkan mereka dalam asesmen mereka sendiri
Tentu biasanya seorang gurulah yang menilai siswa-siswinya, tapi apakah harus selamanya seperti itu?
GBL memberi kesempatan baik untuk setiap siswa-siswi bisa menilai dirinya sendiri, dan buat lah sesi penilaian sebagai sesi diskusi. Agar mereka lebih mengenal diri sendiri, mengetahui kekuatan yang mereka miliki, dan kelemahan yang mereka bisa perbaiki. Dengan ini mereka juga bisa membandingkan diri mereka bukan dengan orang lain, namun dengan diri sendiri, sehingga mereka bisa tahu seberapa jauh mereka telah berkembang sebagai pelajar.
Tugaskan mereka untuk merancang sesi GBL
Setiap guru tahu betapa pentingnya membuat sebuah rencana sesi GBL. Kita bisa memastikan apa saja yang bisa dipelajari, apa saja yang akan jadi bahan diskusi, dan action plan tentang apa saja yang mereka bisa lakukan untuk mendorong siswa-siswi belajar lebih dalam lagi mengenai topik yang telah dimainkan. Tentu ini bisa dilakukan oleh setiap kelompok siswa. Apa lagi action plan, tentu mereka akan lebih termotivasi melakukan hal-hal yang mereka sendiri rencanakan.