Festival Belajar Main menandai bangkitnya bermain sebagai proses belajar yang paling utama. Proses belajar yang selama ini dianggap sebagai proses serius dan tidak untuk main-main, diubah menjadi proses yang menyenangkan dalam festival ini. Festival Belajar Main, guru dan orang tua kembali bermain dengan riang.
Demi anak atau demi kita?
Mengapa guru dan orang tua yang bermain-main di festival ini? Festival ini memang diadakan khusus untuk guru, orang tua dan aktivis pendidikan. Kita, para dewasa, banyak melupakan bahwa bermain adalah proses alamiah dari belajar. Semua mamalia, mengawali proses belajar segala sesuatu dari bermain. Bermain mengasah kemampuan motorik, kemampuan berpikir, kemampuan analisa dan memecahkan masalah. Namun untuk kita manusia, semakin kita dewasa, bermain menjadi kegiatan yang tidak penting bahkan dianggap membuang waktu. Sehingga saat kita bermain, kita tidak lagi bermain dengan sungguh-sungguh. Jika kita, para dewasa sudah mampu kembali mengingat dan menyadari betapa pentingnya bermain; mungkin, kita akan dapat bermain dengan lebih sungguh-sungguh, baik antar dewasa, dengan anak kita, dengan murid kita dan menyediakan lebih banyak waktu untuk bermain. Bermain bukan hanya demi anak-anak, namun juga dapat membantu kita para dewasa.
Resep bermain dari semua untuk semua
Bagaimana membawa sebuah proses bermain menjadi proses belajar? Dalam festival ini, guru dan orang tua merasakan dan berlatih, bagaimana sebuah sesi bermain dapat dibawa menjadi sebuah sesi belajar yang menyenangkan. Mengolah sebuah permainan hingga sesuai untuk digunakan dalam berbagai tema belajar tidaklah sulit, namun memerlukan persiapan, pemahaman dan konsistensi bermain.
Dari berbagai hasil olahan ini lahirlah resep-resep bermain yang dapat digunakan dalam kelas, rumah, pekerjaan atau komunitas. Ludenara akan menyediakan wadah resep bermain, agar dapat diakses dan digunakan oleh semua orang.
Festival Belajar Main, guru dan orang tua kembali bermain dengan riang
Berhasil mengajak banyak orang bermain dapat mendorong peningkatan kualitas belajar mengajar. Tidak hanya itu, proses bermain juga mendorong kegembiraan, komunikasi yang lebih baik, energi positif, menghargai perbedaan dan keragaman. Saat guru dan orang tua dapat menikmati bermain dengan riang, semoga anak-anak pun mendapat banyak manfaat darinya.
Mari kita semua bermain dengan gembira hingga seluruh pelosok nusantara!