Semua orang terlibat dengan pendidikan pasti tahu bahwa interaksi adalah bagian yang sangat penting dalam belajar. Professor of Instructional Technology, Michael Hannafin menunjukan secara rinci fungsi-fungsi dari interaksi yang bisa mendorong pendidikan.
Nah lebih kerien nya lagi, fungsi-fungsi ini bisa diperkuat untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih baik lagi dengan metode Game Based Learning (GBL) juga lho!
Berikut adalah fungsi-fungsi tersebut:
Elaborasi
Interaksi berperan dalam mengembangkan hubungan antara konten pembelajaran dan ilmu yang sudah dimiliki sebelum nya. Ini memudahkan pelajar untuk membentuk keterampilan, dan ilmu yang lebih kompleks, mudah dipahami, dan diingat.
Di awal kita menerapkan protokol GBL, sebaiknya kita memberikan briefing awal seperti mengenai apa saja yang akan dipelajari oleh murid saat bermain, mengenai cara memainkan nya (jika pertama kali), serta narasi awal.
Saat ini lah murid-murid bisa mulai menghubungkan apa saja yang akan mereka pelajari, dengan pengetahuan yang mereka sebelum nya sudah miliki. Dengan memiliki skema-skema yang berhubungan dengan game itu, murid sudah mulai bisa membayangkan hal-hal apa yang harus mereka ketahui, dan lakukan untuk progress di dalam game ini. Proses awal ini memudahkan murid untuk belajar sepanjang sesi GBL.
Konfirmasi
Interaksi bisa membantu pembentukan keterampilan baru dan mendorong kemahiran. Interaksi yang berfungsi untuk mengkonfirmasi biasanya terjadi antara guru dan murid, namun lingkungan juga memberikan feedback sehingga murid bisa tahu seberapa jauh keterampilan mereka meningkat.
Sesi terakhir GBL adalah debriefing, dimana guru dan murid menganalisa proses pembelajaran yang terjadi secara dalam. Di saat ini guru bisa melakukan banyak konfirmasi untuk menguatkan pembelajaran yang terjadi. Dengan beberapa cara seperti menyorot dan membahas ulang keterampilan, kreativitas, pembelajaran yang murid tunjukan saat bermain. Dengan itu murid akan merasa sangat di hargai, dan memudahkan mereka untuk mengingat proses pembelajaran yang terjadi.
Navigasi
Interaksi bisa berupa arahan agar siswa-siswi dapat berinteraksi dengan sesama dan dengan konten secara lebih terstruktur. Guru bisa memberikan goals, atau membantu mereka untuk mengelola konflik yang terkadang terjadi saat proses pembelajaran
Selama sesi bermain berlangsung, guru bisa melakukan berbagai hal untuk membantu proses pembelajaran. Dengan siswa-siswi yang masih kesulitan untuk melakukan kemajuan saat bermain, guru bisa memberi dorongan berupa motivasi, atau tips bermain. Dan dengan siswa-siswi yang sudah percaya diri dengan setiap keputusan mereka, guru bisa menumbuhkan elemen keraguan. Ini berguna agar mereka bisa lebih aktif mempertibmangkan keputusan mereka, atau melihat cara bermain lain yang sebelum nya mereka tidak bisa melihat.
Penyelidikan
Ini fungsi yang memang jelas. Saat murid bertanya dan berdiskusi dengan guru mereka akan lebih mendalami topik pembelajaran, begitu pula saat mereka berinteraksi dengan teman nya yang juga sedang mempelajari topik itu.
Fungsi ini mirip dengan elaborasi. Dimana sebagian besar terjadi di saat debriefing. Yang membedakan adalah elaborasi guru yang menjelaskan dan menunjukan proses pembelajaran, sementara penyelidikan membiarkan murid itu sendiri yang menganalisa dan berintrospeksi akan pembelajaran mereka. Fungsi ini terjadi di saat guru menanyakan apa saja yang tadi di pelajari? Bagaimana kamu bisa mengetahui itu? Strategi apa yang kamu terapkan untuk menang?
Sumber:
Hannafin, M. J. (1989). Inter-action strategies and emerging instructional technologies: Psychological perspectives. Canadian Journal of Educational Communication, 18, 167–179.