Mengajarkan Empati bisa menjadi solusi dari tantangan-tantangan tersulit kita.

Image by Bessi from Pixabay

Bagian besar dari pendidikan adalah menyiapkan anak untuk masa depan, tapi juga ada cara pandang yang tidak terlalu individualis. Yaitu membuat masa depan itu sendiri lebih baik.

Tentu dua sisi ini harus bersinergi, tidak cukup anak-anak kita tumbuh pintar lalu kerja atau usaha dan bisa menafkahi keluarga nya saja. Mereka juga harus bisa membangun masa depan yang lebih baik, agar anak-anak mereka bisa hidup di dunia yang lebih baik.

Tentu ini hal yang sangat jelas, namun seperti apa sih masa depan yang lebih baik itu?

Dan bagaimana kita bisa kesana?

Pertama kita bisa melihat tantangan-tantangan utama yang kita hadapi secara global, dan tentu jika ini permasalahan global, setiap negara pun mengalami nya. Apa lagi Indonesia.

Kita coba mulai dari kemiskinan, dan kelaparan. Data dari UN tahun 2015, 736 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan internasional sebesar US $ 1,90 per hari. 690 juta orang hidup dalam kelaparan dan malnutrisi.

Kita mulai dari kelaparan dulu, meskipun banyak orang yang kelaparan banyak juga yang… gak kenyang-kenyang?? 

Data dari WHO menunjukan bahwa 650 juta orang dewasa, dan 38 juta anak obesitas.

Tentu ini hal yang sangat serius dan berbahaya, dan tadi saya cuma bercanda ko, bilang mereka gak kenyang-kenyang… Mohon maaf 

Saat memikirkan kemiskinan datanya semakin mengerikan. Orang-orang yang masuk kedalam 1% orang terkaya di dunia memiliki 44% dari total kekayaan yang ada di dunia. Sementara jika kita kumpulkan harta dari 56% orang termiskin harta mereka hanya sekedar 2% dari total kekayaan di dunia.

Pemanasan global juga memiliki dampak yang asimetris, negara-negara yang paling berkontribusi kepada global warming seperti Cina, Amerika, dan India tidak merasakan dampak nya secara langsung. Sementara negara-negara kecil seperti Maldives bisa tenggelam gara-gara ini padahal mereka tidak berkontribusi kepada pemanasan global.

 

Coba renungkan ini sejenak….

Dan mungkin setelah kita renungkan ini, tahap awal dari solusi nya sebagai pendidik jelas terlihat. Yaitu empati dan compassion.

Kemungkinan untuk kita bisa melampaui tantangan-tantangan ini kita harus mengajarkan empati ke sebanyak-banyak nya orang dan tentu anak-anak, kita contoh kan juga empati agar semakin banyak yang paham bahwa itulah yang dibutuhkan.

Semua niat dan aksi baik untuk melawan tantangan-tantangan ini berawal dari kemampuan kita yang lebih beruntung berempati kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung.

Tentu setelah kita berhasil membantu mereka yang kurang beruntung, mereka juga bisa membantu yang lain dan seterus nya membuat dunia ini sedikit lebih indah lagi.

Untungnya empati memang bisa diajarkan, apa lagi dari usai dini. Dan lebih untung nya lagi cara mengajarkan empati yang baik adalah dengan cara-cara yang seru seperti bermain dan bercerita.

Tentu tidak sembarang bermain. Ada permainan-permainan yang sangat efektif dalam membentuk empat seperti role-playing dan imaginative play.

Nah di artikel selanjutnya kita akan bahas berbagai macam cara meningkatkan empati.

Di tunggu ya!