Pentingnya Game Based Learning untuk pendidikan STEM

 

Photo by felixioncool on Pixabay

Science, technology, engineering, dan math atau STEM telah menjadi alasan utama di balik perkembangan kesejahteraan manusia sepanjang sejarah.

Salah satu bukti kebenaran ini adalah data harapan hidup sepanjang sejarah manusia. Di mana sebelum adanya obat-obatan modern seperti antibiotik, pengetahuan mengenai sanitasi, dan teknologi untuk memproduksi pangan dengan masal, harapan hidup manusia hanya di angka 30-35 tahun dan angka itu naik secara drastis setelah adanya inovasi-inovasi tersebut (Riley, 2005).

Makanya tidak bahwa ada dampak positif yang signifikan dari tingkat pencapaian pendidikan STEM terhadap pertumbuhan ekonomi, di setiap negara yang diteliti (Croak, 2018). Menurut kami karena ini Indonesia memiliki kesempatan yang sangat besar untuk meningkatkan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat kita dengan meningkatkan kualitas pendidikan STEM.

Sayangnya jurusan-jurusan STEM di Indonesia kurang diminati lho, menurut data dari Kompas di tahun 2021 jumlah mahasiswa saintek hanya 32,1%. Sebenarnya tidak mengagetkan karena jika melihat data dari Zenius, Fisika, Matematika, dan Kimia merupakan pelajaran-pelajaran yang paling dibenci oleh siswa-siswi SMA.

Menurut Ludenara sangat penting bagi kita untuk menghadirkan pembelajaran STEM yang menyenangkan sedini mungkin. Jika anak-anak dari usia dini sudah paham bahwa sebenarnya belajar STEM itu menyenangkan, kemungkinan mereka akan terus mempelajari STEM hingga perguruan tinggi akan meningkat.

Lalu bagaimana caranya? Jelas game menjadi sangat potensial untuk menghadirkan pembelajaran STEM yang menyenangkan, dan hal ini pun sudah diteliti dan buktinya sepertinya juga sudah jelas.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 101 siswa-siswi SD-SMP dengan guru matematika, fisika, dan biologi, menemukan bahwa menggunakan flash game sederhana yang secara gratis tersedia di internet memiliki dampak yang sangat baik (Vu & Feinstein – 2017). 

Setiap guru mengekspresikan bahwa siswa-siswinya jauh lebih terlibat dan termotivasi dalam proses pembelajaran saat menggunakan games. Ini lah yang kita inginkan ya, siswa-siswi yang sangat termotivasi untuk belajar STEM.

Bukan hanya motivasi dan keterlibatan siswa-siswi, menggunakan game-game ini. Dalam penelitian ini mereka mengadakan pre-tes yang menilai pemahaman mereka mengenai materi pelajaran sebelum bermain, dan tentu post-tes untuk mencari tau apakah ada peningkatan pemahaman setelah bermain. Kerenya hasil post tes secara rata-rata meningkat setelah proses bermain.

Nah jika ada teman-teman yang ingin mencoba menggunakan game untuk pembelajaran STEM berikut adalah situs-situs yang digunakan oleh guru-guru dalam penelitian ini.

Matematika – www.mrnussbaum.com

Biologi – www.crazymonkeygames.com

Fisika – https://www.fileguru.com/Electric-Field-Of-Dreams/info

Sumber: 

Croak, M. (2018). The effects of STEM education on economic growth.

James C. Riley (2005)  Estimates of Regional and Global Life Expectancy, 1800–2001. Issue Population and Development Review. Population and Development Review. Volume 31, Issue 3, pages 537–543, September 2005., Zijdeman, Richard; Ribeira da Silva, Filipa, 2015, “Life Expectancy at Birth (Total)”, http://hdl.handle.net/10622/LKYT53, IISH Dataverse, V1, and UN Population Division (2019)

Vu, P., & Feinstein, S. (2017). An exploratory multiple case study about using game-based learning in STEM classrooms. International Journal of Research in Education and Science, 3(2), 582-588.