Siap Kerja! Game-Based Learning Bantu Siswa Vokasi Kuasai Keterampilan Masa Depan

Siap Kerja! Game-Based Learning Bantu Siswa Vokasi Kuasai Keterampilan Masa Depan

Illustrasi Game-based Learning

Di era pendidikan yang terus berkembang, metode pembelajaran tradisional mulai beralih ke pendekatan yang lebih interaktif dan menyenangkan. Game-Based Learning (GBL) dan gamifikasi kini menjadi tren global dalam membantu siswa vokasi menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan masa depan. Sebuah studi komprehensif yang mengulas literatur dari 11 negara menunjukkan bagaimana berbagai sektor mulai mengadopsi metode ini untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil belajar siswa.

Apa Itu Game-Based Learning dan Gamifikasi?

Game-Based Learning (GBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan permainan yang dirancang khusus untuk tujuan edukasi. Misalnya, siswa teknik dapat belajar melalui simulasi virtual yang memungkinkan mereka merakit mesin, atau siswa keperawatan dapat berlatih melalui skenario medis interaktif.

Di sisi lain, gamifikasi adalah penerapan elemen-elemen permainan—seperti poin, level, dan penghargaan—ke dalam proses belajar. Ini membuat pengalaman belajar menjadi lebih menarik dan memotivasi, seolah-olah siswa sedang bermain game.

Manfaatnya? Luar Biasa!

Studi ini menemukan bahwa penerapan GBL dan gamifikasi memiliki dampak positif yang signifikan, termasuk:

  • Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan: Siswa lebih bersemangat dan terlibat aktif dalam proses belajar.
  • Peningkatan Prestasi Akademik: Metode ini membantu siswa memahami materi dengan lebih baik, yang tercermin dalam nilai yang lebih tinggi.
  • Pengembangan Keterampilan Abad 21: Siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi yang sangat dibutuhkan di dunia kerja modern.

Diadopsi Cepat di Sektor Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi menjadi salah satu sektor yang paling cepat mengadopsi GBL dan gamifikasi. Studi ini mencatat penerapan metode ini di berbagai bidang, seperti:

  • Teknik dan Manufaktur
  • Kesehatan dan Keperawatan
  • Perhotelan dan Pariwisata
  • Teknologi Informasi
  • Sales, Marketing dan Engagement Pelanggan

Sebagai contoh, dalam bidang keperawatan, simulasi game digunakan untuk melatih siswa menghadapi situasi darurat medis. Di sektor pariwisata, gamifikasi membantu siswa memahami layanan pelanggan melalui skenario interaktif.

Tren Global yang Relevan bagi Indonesia

Meskipun studi ini tidak secara khusus menyebut Indonesia, tren global ini sangat relevan bagi dunia pendidikan kita. Dengan tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0, metode pembelajaran seperti GBL dan gamifikasi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

Negara-negara di seluruh dunia mulai melihat manfaat dari pendekatan ini, dan ini bisa menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan di Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi dan interaktivitas dalam kurikulum mereka.

Dampak pada Pekerjaan Masa Depan

Dengan perubahan cepat di dunia kerja—termasuk munculnya teknologi baru seperti AI dan otomatisasi—pendidikan vokasi harus mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan. GBL dan gamifikasi membantu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih realistis dan aplikatif.

Siswa tidak hanya mempelajari pengetahuan teknis, tetapi juga mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan adaptabilitas, yang sangat penting di lingkungan kerja modern.

Game-based Learning Untuk Sekolah Dasar

Studi ini kayanya sudah menunjukan dengan baik manfaat penerapan GBL untuk pendidikan Vokasi atau SMK, nah kalo sekolah dasar gimana dong? Kan anak-anak SD lebih suka lagi main, apakah GBL juga bermanfaat?
Nah ayo kunjungi artikel kita yang membahas program Ludenara yang menerapkan GBL untuk 90 SD di Jakarta, Depok, dan Bogor!

Sumber:

Dahalan, F., Alias, N., & Shaharom, M. S. N. (2024). Gamification and game based learning for vocational education and training: A systematic literature review. Education and Information Technologies, 29(2), 1279-1317.
Belajar Matematika dan Statistik Jadi Lebih Mudah dengan Games, Kata Penelitian Baru

Belajar Matematika dan Statistik Jadi Lebih Mudah dengan Games, Kata Penelitian Baru

Photo by Keira Burton

Halo, teman-teman 

Siapa bilang belajar matematika dan statistik harus membosankan? Menurut penelitian terbaru, permainan bisa menjadi kunci sukses dalam mempelajari mata pelajaran berbasis angka seperti matematika dan ekonomi.

Yuk, kita kupas tuntas bagaimana game-based learning bisa meningkatkan prestasi belajar!

Manfaat Game-Based Learning

Banyak siswa mengeluhkan betapa sulitnya mempelajari mata pelajaran seperti ekonomi dan statistik. Bahkan, 83% kursus universitas di bidang ini masih diajarkan dengan metode ceramah tradisional. Tapi, tunggu dulu!

Penelitian baru dari Assistant Professor Joshua Fullard dari Warwick Business School menunjukkan bahwa dengan memasukkan permainan dalam pengajaran, prestasi dan kepuasan siswa bisa meningkat secara signifikan, dan jumlah siswa yang gagal dalam mata pelajaran ini bisa berkurang drastis.

Hasil Penelitian

Menurut Professor Joshua Fullard, “Penelitian ini mendukung apa yang sudah kita ketahui—bahwa metode ceramah tradisional bukanlah pendekatan terbaik untuk belajar, bahkan dalam mata pelajaran berbasis angka seperti ekonomi atau statistik.”

Keuntungan Belajar dengan Permainan

Efek dari permainan ini tidak hanya terbatas pada beberapa siswa saja di kelas. Diterapkan di seluruh perguruan tinggi atau universitas, peningkatan keberhasilan siswa bisa berarti ratusan siswa tidak gagal, meraih nilai lebih tinggi, dan merasa lebih puas dengan pembelajaran mereka.

Dalam penelitian ini, dua kelompok siswa mengikuti studi mereka, dengan satu kelompok menggunakan permainan dalam belajar, sementara yang lain hanya menggunakan pengajaran tradisional. Hasilnya?

Kelompok yang menggunakan permainan meraih nilai yang jauh lebih baik, dengan rata-rata nilai ujian meningkat sebesar 7%.

Rata-rata siswa di kelompok yang menggunakan permainan meraih 69%, dibandingkan dengan kelompok tradisional yang hanya mencapai 60%—nyaris perbedaan antara nilai B+ dan A!

Tingkat Kegagalan Menurun

Tingkat kegagalan siswa yang bermain permainan juga lebih rendah, hanya 7%. Di kelompok tradisional, hampir seperlima siswa gagal.

Ini menunjukkan bahwa permainan memberikan manfaat bagi semua siswa di kelas, bahkan bagi mereka yang tidak mendapatkan nilai lebih tinggi.

Kepuasan dan Kehadiran Siswa Siswa yang menggunakan permainan juga melaporkan tingkat kepuasan yang jauh lebih tinggi, serta kehadiran yang lebih baik di kuliah dan seminar.

Tantangan Guru dan Dosen Salah satu alasan mengapa lebih banyak guru dan dosen tidak menggunakan permainan dalam pengajaran adalah tekanan waktu yang mereka hadapi, dengan banyak materi yang harus disampaikan dalam waktu yang terbatas.

Namun, penelitian baru ini menyarankan beberapa aktivitas pendek yang mudah diimplementasikan untuk meningkatkan pembelajaran siswa tanpa harus mengorbankan jam pengajaran yang berharga.

Kesimpulan

Jadi, teman-teman, yuk mulai banyakin game dalam pembelajaran kita! Dengan permainan, belajar matematika dan statistik bisa jadi lebih seru dan tidak membosankan. Ayo kita buktikan bahwa belajar bisa menyenangkan dan efektif pada saat yang bersamaan!

Oh iya, ada artikel Ludenara juga yang khusus ngebahas board games untuk matematika, dan ada game yang bisa didownload gratis juga lho! Ayo langsung ke link ini!

Sumber:

Fullard, J. (2024). USING GAMES TO IMPROVE STUDENTS’ENGAGEMENT AND UNDERSTANDING OF STATISTICS IN HIGHER EDUCATION. Journal for Economic Educators, 24(1), 44-62.