The Healing Power of Play

Image by Jill Wellington from Pixabay

Setelah berakhirnya turmoil politik di tahun 1990 banyak sekali anak-anak yatim piatu yang terlantar di Romania. Fasilitas negara yang sangat minim tidak sanggup merawat mereka dengan baik, sehingga banyak dari mereka yang mengalami banyak sekali isu-isu mental dan masalah perkembangan.

 

Image by DarkWorkX from Pixabay

Di tahun 1999 salah satu rumah sakit di Romania menampung 16 anak berusia 1 sampai 10 tahun, anak-anak ini mengalami banyak sekali isu mental, seperti menyakiti diri sendiri, sering sekali ketakutan, tidak bisa berhubungan baik dengan sesama, dan lainnya. Mereka juga mengalami stunting, mereka hampir tidak memiliki kemampuan motorik sama sekali. Kebiasaan mereka sangat tidak layak bagi anak-anak yang aktif dan ceria, sepanjang hari yang mereka lakukan hanyalah melamun menatap dinding, dan termenung cemas.

 

Lalu rumah sakit ini mereka bekerja sama dengan organisasi Inggris, White Rose Initiative untuk melatih pengasuh-pengasuh yang bisa menyembuhkan anak-anak ini. Terapi yang mereka lakukan sangat lah sederhana, rumah sakit menyediakan playroom dimana pengasuh mengajak anak-anak bermain bersama.

 

 

 

Pada dasarnya terapi ini menggunakan pendekatan non-intervensi, dimana mereka menekankan “free play”. Tapi mereka juga memiliki 11 kategori yang ditekankan; kebebasan; fleksibilitas; interaksi sosial dan sosialisasi; aktivitas fisik; stimulasi intelektual; kreativitas dan pemecahan masalah; keseimbangan emosional;

Image by Bessi from Pixabay

Berikut adalah metode-metode terapi mereka;

1. Mengurangi hambatan proses bermain

Anak-anak ini memiliki banyak hambatan untuk bermain, dari kelaparan, ruangan bermain yang kotor. Hambatan-hambatan ini dikurangi sehingga anak-anak bisa bermain dengan sepenuh hati.

2. Memperkaya lingkungan bermain

Pengasuh memastikan ruang bermain memungkinkan anak-anak menjadi gembira. Tempat di mana anak-anak dapat melakukan kegiatan yang tidak serius untuk     kesenangan, dan kepuasan.

3. Pendekatan Non-intervensi

Untuk mayoritas anak-anak, hanya saat bermain lah mereka memiliki kendali terhadap dunia dan kehidupannya sendiri. Kondisi dimana anak-anak bisa menguasai kehidupannya sendiri sangat lah penting untuk terapi.

4. Negative Capability

Para pengasuh menemukan hasil yang paling banyak ketika mereka tidak terlihat melakukan apa-apa. Ketika pengasuh terburu-buru untuk ikut campur urusan anak-anak, pengasuh membatasi kemampuan dan kreativitas anak-anak. Pengasuh harus berpikiran terbuka, tidak menghakimi, dan tidak berprasangka, dan dengan demikian ia menyediakan lingkungan yang mendorong imajinasi, kreativitas, eksplorasi dan eksperimen — dan karenanya pengembangan anak.

5. Menggunakan wawasan kehidupan personal.

Simpati, empati, mimesis, penyesuaian afektif, dan interpretasi isyarat permainan yang sensitif, adalah keterampilan dan kemampuan yang penting untuk makhluk sosial yang baik. Anak-anak mengembangkan keterampilan ini saat mereka bermain. Mereka bukan keterampilan yang bisa diajarkan di kelas. Mereka semua adalah keterampilan yang penting bagi pekerja bermain jika mereka tidak salah membaca situasi yang dihadapi mereka setiap hari. Ini sangat jelas saat bekerja di rumah sakit.

6. Mengikuti agenda anak

Segala kebiasaan, keinginan, dan minat anak tidak diarahkan sesuai dengan keinginan orang dewasa. Orang dewasa tidak pernah memaksakan apa yang mereka anggap baik kepada anak namun menggunakan apa yang mereka minati untuk membangun hubungan baik. 

7. Menciptakan hubungan untuk memperkuat harga diri anak

Salah satu hal yang paling penting di terapi ini adalah hubungan yang terjalin antara anak-anak ini dan antara pengasuh dengan anak. Hubungan yang baik ini lah yang sangat membantu proses penyembuhan mereka dan proses perkembangan yang terjadi secara beriringan. Dengan pendekatan non-intervensi anak-anak merasakan sendiri bahwa mereka sanggup membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan tentunya mereka merasakan harga diri nya tumbuh.

Photo by Senjuti Kundu on Unsplash

Hasil nya sangat inspiratif, dalam waktu kurang dari satu tahun, anak-anak yang mengalami isu mental kronis menunjukan pemulihan yang dianggap banyak ahli tidak mungkin. 

Setiap anak bisa sembuh, dan berkembang dengan kecepatannya sendiri, namun pada dasarnya hanya dengan 4 minggu bermain dengan rutin setiap anak menunjukan tanda-tanda pemulihan yang signifikan.

Ada perkembangan substansial dalam keterampilan sosial semua anak.Semua keterampilan komunikasi anak-anak berkembang, beberapa lebih cepat daripada yang lain.

Perkembangan otot-rangka anak-anak lah yang mungkin merupakan indikator kemajuan yang paling luar biasa dan tidak terduga.

 

 

 

 

 

Sumber: Brown, F. (2014). The Healing Power of Play: Therapeutic Work with Chronically Neglected and Abused Children. Children, 1(3), 474–488. doi: 10.3390/children1030474