Ahli filsafat asal Jerman Friedrich Schiller terkenal dengan karya-karya nya yang mendiskusikan etika, estetik, dan kondisi manusia.
Dalam mencermati kondisi manusia ini, dia melihat kita memiliki motivasi atau dorongan untuk terus menjalani kehidupan.
Jika manusia ingin menjadi diri nya yang terbaik, dia harus bisa memediasi akan motivasi-motivasi yang bertentangan dalam dirinya.
Menurut Schiller manusia memiliki dua pendorong yang kita gunakan untuk mencerna kehidupan.
Form drive – Membuat kita melihat dunia dengan rasional, dengan mengukur, mendata, melihat setiap komponen nya, dan cara lain nya yang membuat kita sangat ilmiah
Sense drive – Dengan ini kita memahami dunia dengan merasakan, seperti apa emosi apa yang muncul, apa yang kita sukai, dan hal-hal subjektif lainnya.
Schiller mengajarkan bahwa seorang manusia bisa meraih potensi nya,dan beraktifitas dengan sangat baik jika dia menemukan keseimibangan di dua drive ini. Karena jika Form rDive merajalela, kita hanya melihat bentuk dan seakan-akan menjadi mesin, Jika Sense drive terlalu banyak kita tidak akan bisa melakukan aktifitas yang produktif.
Keseimbangan ini lah yang dia beri namakan Play Drive.
Di sini kita bisa melihat kekuatan dari aktivitas yang sangat sederhana, yaitu bermain. Memang tanmpa sengajar tapi saat kita bermain kita mengalami kedua drive itu, dan jika kita ingin bermain dengan baik, tentu kita akan mencoba memediasi antar dua drive ini.
Di saat bermain, kita melihat sesuatu dengan Form drive yang objektif dan karena dengan ini lah kita bisa setuju dengan teman bermain kita untuk cara bermain dan apa yang akan dimainkan.
Selain itu ketika bermain kita tidak pernah bisa lepas dari Sense drive kita yang memberitahukan kita perasaan kita ketika bermain.
Menurut dia ketika kita bermain dua drive ini tidak bertentangan dan dorongan ini lah, motivasi yang terbaik.