“Light The Mind”, dengan game-based learning membangkitkan kesadaran akan kesehatan mental di Kupang

“Light The Mind”, dengan game-based learning membangkitkan kesadaran akan kesehatan mental di Kupang

Universitas Islam Bandung (UNISBA), School of Public Health and Community Medicine – University of New South Wales (SPHCM-UNSW) dan Kummara memulai program “Light The Mind”. Program ini merupakan serangkaian kegiatan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Daerah Kupang yang memiliki angka bunuh diri cukup tinggi menjadi lokasi program. Rangkaian kegiatan yang dilakukan selama 3 hari ini terdiri dari diskusi kelompok yang terfokus, training of trainer dan lokakarya dengan metoda game-based learning membangkitkan kesadaran akan kesehatan mental.

Sebanyak lebih dari 70 orang bergabung dalam program ini. Mereka adalah para siswa sekolah menengah atas, guru dan pejabat pemerintah daerah setempat. Melalui sesi pembelajaran interaktif, peserta belajar mengenai kesehatan mental dan memahami berbagai aspek terkait kesehatan mental. Boardgame berjudul “Carpe Diem” digunakan sebagai media belajar dalam sesi game-based learning yang berfokus pada kesadaran tentang depresi.

Program ini merupakan kegiatan awal dari sebuah penelitian yang berkesinambungan, guna mengembangkan media belajar dan proses belajar untuk edukasi kesehatan mental. Nantinya program serupa dengan menggunakan game-based learning diharapkan akan dapat diterapkan dalam skala nasional. Program “Light The Mind” didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australian Alumni Grant Scheme, yang dianugrahkan dalam Australian Awards di Indonesia.

(diterjemahkan dan disadur dari “Light The Mind”, Game-based Learning to enhanced mental health literacy in Kupang, by Aughya, Kummara.com)

5 Langkah Agar “Kecanduan” Game

5 Langkah Agar “Kecanduan” Game

Bagaimana menghindarkan anak-anak dari kecanduan game? Ada banyak tips dari para ahli untuk menjawab hal tersebut – umumnya menyarankan untuk menjauhkan atau minimal membatasi anak-anak bermain game. Berikut 5 langkah agar kecanduan game yang telah kami susun.

Permasalahannya adalah saat ini game begitu dekat dengan anak-anak kita dan telah menjadi bagian dari keseharian mereka. Menjauhkan mereka dari game sepertinya bukan pilihan yang bijaksana dan mungkin akan jadi permasalah tersendiri.

Jika pertanyaan itu diajukan pada saya, saya selalu menjawab: orang tuanya harus lebih dulu “kecanduan”. Berikut adalah beberapa langkah sederhana bagi kita para orang tua untuk belajar kecanduan bermain game bersama-sama:

1. Cari tahu judul game yang anak-anak kita suka mainkan.

Sempatkan untuk mencari tahu minimal judul game yang mereka sukai dan coba cari tahu mengapa mereka tertarik memainkannya. Ketertarikan kita akan jadi sinyal bahwa kita peduli dan ini mungkin membuka komunikasi yang menarik dengan anak kita.

2. Baca info terkait game tersebut.

Ketahui beberapa hal dasar dari game tersebut, kontennya, game designer/developernya, serta apa kelebihannya (wikipedia bisa jadi awal yang baik, namun untuk informasi yang lebih komprehensif coba cek commonsensemedia.org).

Hal ini penting untuk menyiapkan mental kita agar bisa lebih tertarik serta bisa memilah apakah game tersebut cocok dengan nilai-nilai keluarga yang coba kita kembangkan. Selain itu, hal ini juga penting untuk memotivasi diri kita agar sungguh-sungguh tertarik dengan game tersebut.

Anak-anak kita akan lebih menghargai jika kita bermain game dengan sungguh-sungguh (karena juga menikmati) dan bukan basa-basi.

3. Pelajari peraturan permainan dari game tersebut.

Investasikan waktu 20-30 menit untuk mempelajari peraturan permainan dari game tersebut. Jika bentuknya board/card game – boardgamegeek.com atau boardgame.id bisa jadi referensi.

Jika digital/mobile game kita bisa mempelajari video walktrough (panduan dasar) dari game tersebut via youtube atau web resminya (cukup googling walktrough “judul game”). Dengan begitu kita memiliki gambaran dasar bagaimana sebuah game dimainkan.

Tidak apa jika kita belum sepenuhnya mengerti, apa yang tidak kita mengerti bisa menjadi bahan diskusi menarik nanti dengan anak-anak kita. Pada titik ini, kita juga bisa menyiapkan diri kita untuk punya peluang menang. Walau bagaimanapun kompetisi dalam bermain game memiliki daya tarik tersendiri.

4. Jadwalkan untuk bermain bersama.

Buat jadwal khusus untuk bermain bersama. Persiapkan acara bermain bersama ini secara sungguh-sungguh dan libatkan sebanyak mungkin anggota keluarga. Sabtu/Minggu sore jam 15 s/d jam 17 bisa jadi waktu yang baik. Awali dengan menyiapkan snack sederhana dan akhiri dengan makan malam bersama. Jadikan waktu bermain ini sebuah aktivitas penting untuk seluruh keluarga.

5. Diskusikan game yang baru saja dimainkan.

Sempatkan untuk membahas berbagai hal yang menarik selama sesi bermain bersama tadi. Siapa yang menang, bagaimana strategi bisa menang, mengapa kalah, apa kesalahan yang dilakukan, apa yang menarik dari game tadi, apa yang jadi latar cerita, dan berbagai hal lain yang menarik untuk diskusi bersama.

Misal ketika gamenya memiliki latar belakang sebuah gurun, kita bisa bahas gurun terbesar di dunia dan apa yang menarik di sana. Jika perlu eksplor lebih jauh dengan membuka buku atau artikel terkait.

Jika berbagai hal tersebut di atas bisa dilakukan secara rutin dan semua keluarga ikut “kecanduan bermain game bersama” – maka kita akan melihat bahwa game punya potensi luar biasa.