Masa Depan Program Guru Penggerak: Evaluasi di Tengah Perubahan Pemerintahan

Photo by Junior Developer on Pexels

Indonesia baru saja melewati pergantian pemerintahan, dan dengan perubahan ini, sektor pendidikan pun tak luput dari perhatian. Salah satu program yang tengah dievaluasi adalah Program Guru Penggerak (PGP). Program ini bertujuan untuk mengubah dunia pendidikan Indonesia dengan membekali para guru dan menciptakan pemimpin pendidikan baru yang inovatif.

Dalam laporan terbaru berjudul “Improving Teachers and School Leadership in Indonesia: Impact Evaluation of Guru Penggerak Program at the Primary Level,” Bank Dunia menyoroti dampak Program Guru Penggerak (PGP) terhadap peningkatan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar. Di tengah evaluasi untuk menentukan apakah PGP akan dilanjutkan atau dihentikan, laporan ini memberikan wawasan yang sangat relevan bagi pengambil kebijakan.

Memperkuat Kompetensi Guru untuk Masa Depan yang Berpusat pada Siswa

Diluncurkan pada tahun 2020, PGP adalah bagian dari reformasi “Merdeka Belajar” yang bertujuan membentuk sistem pendidikan Indonesia yang lebih berpusat pada siswa. Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan mengajar, tetapi juga mengembangkan kepemimpinan instruksional di kalangan guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif. Hingga tahun 2024, PGP menargetkan pelatihan lebih dari 400.000 guru untuk memastikan penerapan Kurikulum Merdeka secara maksimal di seluruh Indonesia.

Temuan Utama dari Laporan Bank Dunia

Laporan Bank Dunia ini berfokus pada evaluasi Batch 5 dari PGP, dengan hasil yang cukup menggembirakan. Berikut beberapa temuan utama yang menarik:

  1. Tingkat Kepuasan yang Tinggi dan Implementasi Berkualitas: Guru yang mengikuti PGP memberikan tanggapan positif terhadap program ini. PGP mengombinasikan modul daring, lokakarya tatap muka, dan pendampingan di sekolah sehingga memungkinkan para guru untuk belajar dengan fleksibilitas tinggi, menjadikannya salah satu program pelatihan terbaik yang pernah diikuti.
  2. Peningkatan Praktik Pengajaran di Kelas: Program ini terbukti meningkatkan budaya kelas dan metode pengajaran. Guru-guru kini lebih baik dalam mengelola kelas, menggunakan disiplin positif, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Perubahan ini mendorong partisipasi aktif siswa dan melatih mereka untuk berpikir kritis.
  3. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan dan Dukungan Antarteman: Partisipan PGP menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dalam kemampuan kepemimpinan dan lebih termotivasi untuk berperan sebagai kepala sekolah atau posisi lain yang lebih tinggi. Mereka juga membangun komunitas belajar di sekolah, yang memungkinkan kolaborasi dan dukungan antar guru untuk menerapkan strategi pengajaran baru.
  4. Peningkatan Kepuasan Kerja Guru: Setelah mengikuti program ini, banyak guru yang merasakan peningkatan kepuasan dalam profesi mereka. Metode pengajaran yang lebih menarik membuat siswa lebih antusias, dan hal ini membawa kebahagiaan serta kepuasan bagi para guru.

Tantangan dan Area yang Perlu Diperbaiki

Meskipun hasil PGP terlihat positif, laporan Bank Dunia juga menyoroti beberapa area yang masih perlu diperbaiki:

  • Perlu Penguatan Dukungan untuk Mentor: Kualitas pendampingan mentor guru di lapangan masih bervariasi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan tambahan agar para mentor dapat memberikan bimbingan yang lebih konsisten.
  • Keterbatasan dalam Pembelajaran Terfokus dan Keterampilan Sosio-Emosional: Program ini masih belum cukup efektif dalam membantu guru menerapkan pembelajaran terfokus atau keterampilan sosio-emosional di kelas. Penyediaan materi tambahan dan pelatihan yang lebih mendalam di area ini dapat meningkatkan efektivitas program.
  • Tantangan dalam Skala Implementasi: Saat program ini diperluas ke daerah-daerah yang lebih terpencil, menjaga kualitas implementasi bisa menjadi tantangan tersendiri. Strategi khusus mungkin diperlukan untuk memastikan program dapat diterapkan dengan baik di berbagai daerah.

Persimpangan Jalan: Lanjut atau Hentikan?

Pergantian pemerintahan membawa peluang untuk mengevaluasi dan memperbarui program-program nasional seperti PGP. Menghentikan program ini berarti berisiko mengabaikan kemajuan yang telah dicapai dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di sisi lain, melanjutkan program dengan perbaikan sesuai rekomendasi Bank Dunia memungkinkan Indonesia untuk menyelaraskan pendidikan dengan praktik terbaik global yang menempatkan guru sebagai kunci utama dalam reformasi pendidikan.

Rekomendasi untuk Ke Depan

Laporan Bank Dunia memberikan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan kualitas PGP:

  1. Memperkuat Dukungan untuk Mentor: Menyediakan pelatihan dan sumber daya tambahan bagi mentor untuk memastikan mereka dapat membimbing guru secara efektif.
  2. Fokus pada Pembelajaran Terfokus dan Pengembangan Sosio-Emosional: Mengembangkan materi khusus dan modul pelatihan untuk membantu guru memenuhi kebutuhan siswa yang beragam serta mengembangkan kemampuan sosio-emosional.
  3. Standarisasi Pedoman Implementasi: Membangun protokol yang jelas dan konsisten untuk pelaksanaan program di seluruh daerah agar kualitas tetap terjaga seiring dengan skala yang diperluas.
  4. Menetapkan Tujuan yang Realistis: Memprioritaskan keterampilan kunci yang dapat dicapai dan memberikan dampak signifikan pada hasil belajar siswa.
  5. Penelitian dan Evaluasi Tambahan: Melakukan penelitian lebih lanjut di berbagai daerah dan tingkat pendidikan untuk terus meningkatkan efektivitas program.

Kesimpulan: Keputusan Strategis untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

Pada titik kritis ini, keputusan untuk melanjutkan, memodifikasi, atau menghentikan Program Guru Penggerak memiliki dampak yang signifikan terhadap masa depan pendidikan di Indonesia. Bukti menunjukkan bahwa PGP telah berhasil meningkatkan kualitas pengajaran dan kepemimpinan guru, yang merupakan faktor penting untuk keberhasilan pendidikan.

Pemerintah baru memiliki peluang untuk membangun fondasi ini dengan mengatasi tantangan yang ada sambil memperkuat aspek positif program. Menginvestasikan pada guru berarti menginvestasikan pada masa depan bangsa, dan program seperti PGP bisa menjadi katalis untuk mewujudkan aspirasi pendidikan Indonesia.