Ayo main games, dan tingkatin 21st century skills mu!

Photo by Erik Mclean on Unsplash

Games memotivasi kita untuk menyelesaikan masalah-masalah, melakukan kesalahan, mencoba lagi, games juga bisa memberi pengalaman belajar berharga dari berinteraksi dengan dunia simulasi. Ini semua ditambah dengan fasilitator yang memiliki pasion untuk mengajar memastikan pendekatan Game Based Learning sebagai pendekatan yang sangat ampuh untuk pembelajaran 21st century skills. Di tambah dengan tumpukan penelitian yang menggunung, tidak heran GBL menjadi rekomendasi WEF untuk pembelajaran 21st century skills.

Namun tidak hanya di situ saja. Tanpa fasilitator pun, video games telah berhasil menunjukan bukti empirik bahwa aktivitas yang bermain-main ini sangat baik untuk melatih 21st century skills. Penelitian secondary yang diadakan oleh 3 peneliti dari Kanada, Itali dan spanyol telah menunjukan informasi yang sangat menarik. Dari menganalisa lebih dari 10 penelitian sebelumnya mengenai “serious games” dan dampak nya terhadap 21st century skills.

Setelah itu para peneliti mengidentifikasikan beberapa karakteristik games yang membantu pemain meningkatkan 21st century skills, beserta tabel yang menunjukan seberapa berdampaknya setiap karakteristik ini kepada skill yang di kembangkan.

Penjelasan karakteristik game

Competition – Dibutuhkan untuk membuat belajar lebih menarik, dan memotivasi pemain untuk menyelesaikan game

Collaboration – Membantu mengajarkan prinsip-prinsip leadership: delegasi, training, mentoring, krisis manajemen.

Complex Collaboration – Tingkat kolaborasi yang tinggi, seperti yang di temukan di game MMORPG seperti World of Warcraft. Bisa membantu pengembangkan struktur ilmu yang felxible.

Expressive – ini termasuk memilih avatar dan mendesain identitas dalam game. Ini bisa membantu empati, rasa kepercayaan diri, dan berkontribusi dalam pembelajaran imersif

Strategy – Menyediakan tingkat kesulitan yang baik untuk pengalaman pembelajaran yang powerful. Pemain bisa memahami kesalahan yang mereka lakukan, dan memperbaikinya.

Tactical – Ini melibatkan decision making, adaptasi. Ini juga tempat yang baik untuk menyediakan pembinaan

Fantasy – Penggunaan graphic, audio, vido, dunia virtual dan AI untuk merepresentasikan realita. Pemain akan melibatkan diri dan berinteraksi di dunia virtual untuk pembelajaran dunia nyata

Context – Setting, narasi, cerita, karakter, permasalahan dan lain sebagainya. Cerita yang baik bisa membantu autentisitas permainan. Game yang baik memberikan pemain kesempatan untuk merancang ceritanya sendiri dari keputusan-keputusan yang di ambil. Belajar dari skenario yang kompleks bisa membantu pembelajaran manajemen yang kompleks.

Challenge – Pemain biasanya mendapatkan keterampilan baru melalui tantangan yang dilewati, semakin kompleks tantangan yang diberikan semakin banyak kesempatan untuk pemain mendapatkan keterampilan atau ilmu yang baru. Pembelajaran dan pemahaman bisa semakin mendalam dari tingkat kesulitan yang optimal (tidak terlalu sulit, atau gampang)

Sumber : 

Romero, Margarida & Usart, Mireia & Ott, Michela. (2014). Can Serious Games Contribute to Developing and Sustaining 21st-Century Skills?. Games and Culture: A Journal of Interactive Media. 10. 10.1177/1555412014548919.