Dengan Boardgames belajar matematika jadi seru banget!

Tamu live Instagram Ludenara kali ini adalah Bapak Ali, guru SDIK Mutiara Anak Soleh, Sidoarjo. Di sesi live Instagram ini Pak Ali memberi wawasan yang penting untuk guru, dan orang tua. Selain itu Pak Ali bercerita tentang pengalaman dia mendesain dan menggunakan board games untuk mengajar, mengadakan kompetisi, dan memotivasi murid nya untuk belajar matematika.

Pertama saran yang sangat bermanfaat dari Pak Ali adalah mengenai pentingnya memahami anak-anak kita. Bahwa setiap anak itu unik, memiliki kemahiran nya sendiri-sendiri. Ini penting karena kita harus merancang sesi pembelajaran yang sesuai dengan mereka. Apa lagi di bidang matematika, Pak Ali bercerita bahwa dia mengajarkan materi matematika sesuai dengan kemampuan siswa nya. Ketika siswa itu sudah mahir, bisa ditambah tingkat kesulitan, tapi ketika belum bisa, maka tidak akan di paksa dan harus dibimbing sesuai kemampuannya.

Pak Ali juga menekankan bahwa motivasi belajar adalah kunci. Jika motifasi ini datang dari diri sendiri tentu anak akan giat terus belajar, tidak harus di suruh lagi. Ini lah kenapa kita harus selalu bereksperimen dengan metode-metode mengajar yang baru, agar kita bisa membangun motivasi intrinsik anak. Pak Ali juga menjelaskan bahwa kita tidak bisa mengajar dengan sekedar memberi tahu anak jawabanya. Yang lebih penting dari itu adalh menunjukan anak itu cara mendapatkan jawabanya. Jadi jangan memberi tahu, tapi tunjukan cara belajar. Dengan ini anak bisa mengerjakan soal-soal, dan belajar lebih dalam lagi dengan sendiri nya, tanpa menunggu jawaban dari guru atau orang tua.

Ini semua berkaitan dengan games. Games sangat lah student-centred, dimana anak-anak bisa bermain sesuai dengan kemampuannya sendiri, dan games bisa meningkatkan motivasi siswa dengan baik. Karena itu Pak Ali mendesain board game matematika yang telah berhasil menunjukan semua dampak positif ini secara langsung.

Boardgame rancangan Pak Ali

Board Game yang Pak Ali desain ini dimainkan secara berlawanan, dimana setiap pemain harus berhasil membentuk garis horizontal vertikal atau diagonal dengan lengkap, dan menghalangi lawan untuk menyelesaikan garisnya. Game ini memiliki versi-versi yang sesuai dengan kelas sekolah, seperti kelas 1 SD permainan ini dimainkan menggunakan penjumlahan dan pengurangan, kelas 2 perkalian dan kelas 3 operasi hitung campuran. Dengan cara ini Pak Ali bisa meningkatkan skill matematik individual setiap anak.

Versi yang lebih mudah

Game nya seru banget, dan tidak heran bahwa motivasi belajar jadi meningkat. Murid Pak Ali sendiri juga banyak yang tidak harus lagi di suruh belajar matematika, karena mereka dengan sendirinya ingin jago bermain, maka berlatih dengan giat!

 

Selain di mainkan di kelas, game ini juga dijadikan kompetisi yang diikuti semua murid di sekolah nya lho! Dengan kompetisi ini kita juga bisa melihat nilai edukasi tambahan yang didapatkan dari sistem game based learning ini. Yaitu mendidikan anak-anak kita untuk berkompetisi dengan sehat. Dimana anak-anak belajar menerima kekalahan dengan hormat, belajar dari kekalahan, dan juga belajar untuk tidak sombong ketika mereka menang. Khususnya karena ini semua terjadi di lingkungan sekolah yang positif, dimana banyak pembimbing yang membantu anak-anak membangun karakter yang baik ini, Pak Ali juga menekankan bahwa membangunn nilai karakter positif ini adalah salah satu tujuan dari sekolah Mutiara Anak Soleh ini.

Sistem pendidikan yang seru seperti ini juga menghasilkan hal yang diluar dugaan. Pertama biasanya guru-guru tidak menyangka bahwa pemenangnya bukan murid yang mereka sangka (murid yang memiliki nilai terbaik di kelas). Namun pemenangnya biasanya adalah murid yang sepertinya “biasa aja” di kelas, dan bukan yang paling pintar. Pertama ini menunjukan bahwa sistem penilaian murid di kelas tidak bisa mengukur keterampilan dan kepintaran murid seutuhnya, dan membutuhkan sistem lain seperti kompetisi untuk murid lain bisa menunjukan kemahirannya. Untuk memenangkan kompetisi murid harus memiliki emotional intelligence yang kuat dimana murid itu kuat menghadapi tantangan dan tidak gugup. Atau keterampilan sosial lain seperti mampu menekan lawan hingga yang lebih pintar pun gugup, dan mampu menghadapi intimidasi dari lawan yang lebih “pintar”. Tentunya memiliki karakter yang kuat seperti ini sangat baik untuk dunia kerja di masa depan, dan anak-anak yang dilatih berkompetisi secara sehat sejak dini, akan menjadi pekerja yang tangguh.

SDIK Mutiara Anak Soleh ini sangat kreatif, dan pasti program-program mereka bisa menjadi inspirasi sekolah lain, untuk informasi lebih lanjut bisa akses website merea di http://mutiaraanaksholeh.sch.id/

Jangan lupa, obrolan lengkap nya bisa di tonton di instagram Ludenara ya!