Selasa, 28 Desember 2021 Ludenara mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) 2021. Sebuah forum oleh Kementerian luar negeri (Kemlu) untuk peningkatan kualitas Guru SILN khususnya dalam cara merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif meskipun harus secara daring.
Hal ini merupakan inisiatif yang sangat dibutuhkan guru-guru kita di SILN melihat situasi sekarang di mana Indonesia dan negara-negara tempat SILN kita masih mengalami pandemi. Pembelajaran daring lah yang menjadi cara bagaimana anak-anak kita tetap bisa belajar sekaligus memitigasi dampak pandemi.
Dalam acara ini kita menghadirkan diskusi mengenai kebutuhan dan tantangan dunia pendidikan saat ini dan kedepannya. Mas Eko, sebagai salah satu dari narasumber memberi perspektif bahwa hal utama yang harus kita perhatikan adalah keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan pada masa depan cukup rumit, guru-guru belum biasa mengajarkannya, dan mungkin sebagian dari kita pengajar belum memiliki keterampilan-keterampilan ini sendiri.
Dari cara pandang ini lah kita bisa mulai melihat bahwa game memiliki banyak potensi untuk menghadirkan pembelajaran di mana siswa-siswi bisa secara langsung melatih keterampilan-keterampilan ini secara experiential learning. Selain hal itu tentu masih banyak sekali alasan mengapa game lah yang menjadi alat ajar yang cocok untuk melewati tantangan-tantangan dunia pendidikan, khususnya dalam situasi pandemi ini.
Seperti yang kita bisa lihat di anak-anak kita saat mereka bermain mau itu offline atau pun online motivasi, keterlibatan, dan tingkat keseriusan mereka bisa sangat tinggi. Sekarang bayangkan betapa efektifnya proses pembelajaran jika anak-anak kita bisa seperti bermain.
Nah itu lah yang kita coba hadirkan dengan proses gamifikasi, dalam konteks pendidikan gamifikasi berarti mengambil elemen-elemen games yang membuat game sangat menarik bagi anak-anak dan memasukkannya dalam proses pembelajaran. Seperti yang Mbak Augy, sebagai narasumber kedua kita mengatakan “Kiba buat kelasnya jadi game!”
Di bagian acara selanjutnya Mbak Augy menjelaskan dan mencontohkan elemen-elemen ini, yaitu Narasi, Interaksi, Teknologi, dan Kreasi atau 4i Gamifikasi.
Dengan ini para peserta guru mendapatkan pemahaman mengenai cara mengubah proses pembelajaran sehingga seperti bermain game serita mendapatkan contoh-contoh sederhananya.
Setelah itu para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok menempati Zoom breakout room di mana mereka akan mengerjakan tugas sederhana yang berupa rencana implementasi. Setiap kelompok ditemani oleh fasilitator yang akan membagi ide mengenai cara menerapkan 4i dalam proses pembelajaran. Dengan ini setiap peserta bisa langsung menerapkan gamifikasi dalam kelasnya!
Kami sangat berterima kasih kepada Kemlu untuk kesempatan belajar bersama guru-guru luar biasa yang di tempatkan di SILN Kairo, Kuala Lumpur, Johor Bahru, Jeddah, Riyadh, Davao, Bangkok, Kota Kinabalu, Damaskus, Den Haag, Singapura, Yangon, dan Tokyo. Semoga program ini dapat memberi manfaat bagi semua peserta, dan jelas semoga siswa-siswi Indonesia makin semangat belajar!
Bagi pihak dan organisasi yang mau menghadirkan program ini, bisa hubungi kami di website Ludenara.org ya, terima kasih!