Mengelola Sampah dengan Main Game? Yuk, Intip Potensi Gamifikasi untuk Anak Sekolah!

Photo by Krizjohn Rosales on Pexels

Apa sih gamifikasi itu?

Pernah main game dan dapet poin atau badge karena berhasil mencapai level tertentu? Nah, itulah gamifikasi! Gamifikasi adalah konsep seru yang memanfaatkan elemen-elemen permainan—seperti poin, level, dan leaderboard—untuk mencapai tujuan tertentu. Dan tahukah kamu? Gamifikasi juga bisa jadi solusi keren buat masalah pengelolaan sampah rumah tangga, khususnya di kalangan anak-anak sekolah!

Permasalahan Sampah yang Serius

Di Indonesia, pengelolaan sampah masih jadi PR besar. Banyak orang belum paham pentingnya 3R (reduce, reuse, recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, penelitian menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan sejak dini bisa membantu membentuk pola pikir yang lebih peduli lingkungan. Di sinilah game-based learning (pembelajaran berbasis permainan) dan gamifikasi masuk sebagai alat belajar yang efektif!

Belajar Sampah Lewat Game? Kok Bisa?

Menurut penelitian yang diulas dalam International Journal of Technology, ada potensi besar buat gamifikasi dan game-based learning untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku pengelolaan sampah di kalangan anak-anak sekolah. Intinya, anak-anak bisa belajar cara mengelola sampah dengan lebih menyenangkan lewat permainan!

Misalnya, ada game yang dirancang untuk mengajarkan anak-anak cara memisahkan sampah organik dan non-organik. Game ini mengajak anak-anak “bermain” dengan mengumpulkan poin setiap kali mereka berhasil membuang sampah di tempat yang benar. Seru kan?

Kenapa Harus Gamifikasi?

Anak-anak sekarang tumbuh di era digital, jadi menggunakan metode yang mereka sukai—seperti bermain game—adalah cara efektif untuk mengajarkan sesuatu. Penelitian menunjukkan bahwa elemen game seperti leaderboard, badge, dan poin bisa meningkatkan motivasi mereka. Selain itu, game membuat pembelajaran terasa lebih fun dan tidak membosankan.

Contoh Aplikasi Gamifikasi

Beberapa contoh aplikasi yang sukses memanfaatkan gamifikasi untuk lingkungan di luar negeri sudah ada. Misalnya, di Amerika Serikat ada Recyclebank, sebuah program yang memberikan penghargaan buat orang-orang yang rajin mendaur ulang sampah. Potensi progam seperti ini di Indonesia manfaatnya sangat besar!

Bayangkan, jika sekolah-sekolah di Indonesia mulai menerapkan gamifikasi untuk edukasi pengelolaan sampah, kita bisa melihat lebih banyak anak-anak yang paham pentingnya menjaga lingkungan. Mereka bisa lebih aktif mempraktikkan 3R dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Langkah Selanjutnya?

Untuk bisa memaksimalkan gamifikasi dalam edukasi pengelolaan sampah, kita butuh dukungan dari berbagai pihak. Sekolah bisa mulai mencari cara menerapkan game sederhana tentang pengelolaan sampah dalam kurikulum. Selain itu, pemerintah dan pengembang aplikasi bisa bekerja sama menciptakan game edukatif yang mudah diakses oleh anak-anak Indonesia.

Dengan potensi gamifikasi dan game-based learning ini, masa depan pengelolaan sampah di Indonesia bisa lebih cerah. Anak-anak bisa belajar sambil bermain, dan kita semua bisa membantu menjaga bumi tetap hijau dan bersih!

Sumber:

Magista, M., Dorra, B.L., Pean, T.Y., 2018. A Review of the Applicability of Gamification and Game-based Learning to Improve Household-level Waste Management Practices among Schoolchildren . International Journal of Technology. Volume 9(7), pp. 1439-1449