Pentingnya bermain dalam mendorong Kreativitas.

Photo by Brandon Gurney on Unsplash

Bermain adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dan bahkan hewan. Pertama dari sejak kecil, kita tahu bermain adalah bagian penting dalam pertumbuhan yang maksimal, dari segi fisik, sosial, mental, dan kecerdasan. Memainkan games yang membutuhkan proses kognitif yang tinggi juga sangat baik untuk fungsi otak orang dewasa, seperti games strategy dan action. Belajar juga merupakan metode belajar yang efektif dan holistic. Dan yang harus diingat, bermain adalah kebutuhan dan jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, akibatnya bisa fatal.

Selain itu ada lagi fungsi bermain yang sangat kita butuhkan, dan butuh di explorasi lebih dalam lagi. Yaitu peran bermain dalam mengembagkan kreatifitas kita. 

Photo by Dragos Gontariu on Unsplash

Dari kita melihat anak-anak bermain, kita tau bahwa kreativitas sangat lah sejalan dengan aktivitas yang menyenangkan. Proses kreativitas membutuhkan banyak percobaan yang menghasilkan kesalahan. Bermain menaruh kita di posisi psychologis dimana salah itu bisa diterima, dan konsekuensi melakukan kesalahan jauh lebih ringan dibanding kesalahan di dunia nyata. Kebebasan untuk melakukan kesalahan ini lah yang memberi ruang untuk hal-hal baru bisa muncul.

Hal lain yang penting untuk kreativitas adalah, perspektif yang banyak dan berbeda-beda, dan bermain memunculkan diversitas perspektif. Di dunia nyata kita menduduki posisi sosial, kultural, dan posisi-posisi lain yang membiasakan kita melihat dari perspektif yang sama.

Photo by Patrick Fore on Unsplash

Dari bermain kita bisa memainkan peran-peran yang berbeda-beda dan lebih sering kita mencoba menempatkan diri kita di perspektif yang berbeda dari permainan sebelumnya. Dari belajar melihat dari perspektif lian kita membuka lowongan untuk cara bekerja dan cara berfikir yang beda dari sebelumnya.

Photo by MI PHAM on Unsplash

 

Yang terakhir adalah mengenai affect. Bahwa bermain mendorong affect yang merangsang kreativitas. Affect positif seperti Kenikmatan / Kegembiraan, dan Ketertarikan / Rasa Ingin Tahu sangat baik untuk tingkat kreativitas. Bahkan affect neutral seperti Kejutan memiliki potensi untuk mendorong kreatifitas.

Bukan sekedar teori saja, bukti ilmiah bahwa bermain mendorong kreativitas juga sudah banyak. Penelitian oleh Brian Sutton-Smith (1976), serta Paul howard-Jones, et al. (2010) membuktikan bahwa kita lebih banyak menemukan opsi solusi untuk suatu permasalahan setelah kita diberikan waktu bermain. Pretend play di masa kecil juga merupakan fondasi untuk kreativitas di masa dewasa (Sandra Russ, 2014). Pretend play ini adalah segala bentuk bermain dimana kita ber pura-pura dan ini lah yang mendorong imaginasi kita untuk terus mengalir. Kenyataannya bermain bukan hanya menaruh kita ditempat (psychologis) dimana kita bisa berkreasi, tapi juga melatih otak kita untuk lebih kreatif lagi. 

Sepertinya bisa sekali kita mendorong hal-hal di atas untuk terjadi di saat anak kita bermain. Seperti menyarankan untuk mencoba permainan-permainan lain, mengajak mereka untuk berimajinasi. Hal-hal seperti ini lah yang akan membantu kita melahirkan generasi baru yang kreatif.

Sumber: 

Russ SW (2014). Pretend Play in Childhood: Foundation of Adult Creativity. Washington, D.C.: American Psychological Association.

 

Russ  SW (1993). Affect and Creativity: The Role of Affect and Play in the Creative Process. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.