Pertanyaan bisa digunakan sebagai alat yang sangat canggih untuk mendorong pembelajaran siswa-siswi. Di artikel sebelumnya kita telah membahas berbagai metode untuk merangkai pertanyaan yang baik, namun ada satu cara yang sangat banyak potensinya jika di dalam dan bisa dibilang teknik bertanya yang paling brilian, yaitu Socratic Questioning. Metode ini memang sudah sering digunakan dalam konteks mengajar. Menurut Plato metode ini pembelajar didorong untuk menganalisa, memeriksa pola pikir, kepercayaan, ilmu, dan ide-ide mereka (mental models), sehingga mereka bisa melihat sendiri kekurangan, kejanggalan, atau kontradiksi di mental models yang mereka miliki dan bisa membuat ulang mental model yang lebih akurat.
Socratic Questioning ini memiliki berbagai kegunaan seperti; mengeksplorasi ide-ide kompleks, menemukan kebenaran, menemukan masalah-masalah yang tertutup, untuk menganalisa asumsi, dan konsep, membedakan apa yang kita ketahui dari apa yang tidak kita ketahui, untuk mengikuti konsekuensi logis dari pemikiran atau untuk mengendalikan diskusi.
Karena utilitas nya yang sangat luas ini, Socratic Questioning sangat cocok untuk diterapkan di Game Based Learning, dan bisa membuat sesi diskusi lebih dalam lagi.
Untuk memberi memahami lebih lanjut , dan memberi contoh dalam konteks Game Based Learning, kita akan menggunakan 2 board game yang sering di gunakan di Ludenara, SIAGA! dan Aquatico.
SIAGA! Adalah game yang dimainkan secara kolaboratif untuk mengajarkan mitigasi bencana alam, dengan gotong royong, persiapan (mempelajari informasi yang akurat, dan persiapan bahan pokok), dan pelatihan sebagai poin pembelajaran utama dalam mengurangi korban bencana.
Aquatico bisa dimainkan secara kompetitif atau kolaboratif, dimana pemain harus menjaga kelestarian ekosistem perairan dari polusi agar mereka bisa mengumpulkan hewan-hewan sebanyak-banyaknya. Game ini bisa mengajarkan tentang bahayanya polusi laut, interkoneksi yang kuat antara ekosistem, pentingnya planning, komunikasi, teamwork, problem solving, dalam mengatasi polusi.
Berikut adalah 5 tipe Socratic Questions
Klarifikasi
Tipe pertanyaan ini berguna untuk menggali lebih dalam apa yang siswa-siswi sudah pelajari, membuktikan konsep, dan mempertahankan argumentasi mereka. Untuk Game Based Learning, pertanyaan-pertanyaan klarifikasi bisa diajukan langsung setelah pertanyaan, “apa yang tadi di pelajari saat bermain?”
Di game SIAGA! Kita menggunakan ini agar siswa-siswi paham dengan betul pentingnya persiapan, gotong royong, dan pelatihan dalam mengurangi korban.
Mengapa hal ini penting?
Persiapan, pelatihan, dan gotong royong seperti apa yang baik?
Apa hubungannya antara ke-3 hal ini?
Aquatico memberi empasis kepada polusi air, dan akibatnya. Pertanyaan tipe ini bisa menunjukkan mereka hal ini dan spekulasi dan berencana untuk menanggulangi nya.
Apa akibat dari polusi?
Bagaimana polusi di satu ekosistem bisa merusak ekosistem lain?
Ekosistem yang mana yang paling rawan?
Ekosistem yang mana yang paling butuh dilindungi?
Rational, akal, dan bukti
Saat murid menjawab, memberi argumentasi, asumsi, atau landasan untuk jawaban itu, ini pertanyaan yang baik untuk menguatkan lagi pembelajaran mereka dan memastikan yang di pelajari benar.
Untuk game SIAGA! Kita bisa menggunakan ini untuk menunjukan hubungan antara ke-3 hal ini dengan realita memitigasi bencana alam di lapangan.
Bagaimana ketiga hal ini bisa mengurangi korban?
Di antara 3 hal ini mana yang paling penting untuk warga?
Di antara 3 hal ini mana yang paling penting untuk petugas tanggap bencana, dan volunteer?
Saat berdiskusi tentang polusi, pertanyaan ini bisa mengajak siswa-siswi mengeksplorasi potensi solusi dari pencemaran ekosistem air.
Bagaimana cara mengurangi polusi?
Bagaimana cara mengolah polusi yang baik?
Seberapa pentingnya kerjasama dan perencanaan dalam menjaga ekosistem air?
Siapa saja yang berperan dalam menejaga ekosistem air?
Implikasi dan konsekuensi
Pertanyaan-pertanyaan ini sangat baik untuk memprediksi konsekuensi dan hasil dari argumentasi siswa-siswi. Ini juga bisa kita gunakan untuk membuat rencana di masa depan, dan membuat action plan.
Di game SIAGA! Kita bisa gunakan ini untuk mengeksplorasi segala macam hasil dari persiapan, gotong royong, dan pelatihan, dan konsekuensi jika tidak dilakukan.
Apa yang terjadi jika para korban bencana tidak saling mengerti?
Bisakah kita pulih kembali tanpa gotong royong?
Apa yang terjadi jika warga tidak siap akan adanya bencana?
Apa yang terjadi jika warga mendapatkan informasi yang salah?
Persiapan atau pelatihan apa lagi yang kita butuhkan?
Aquatico bisa menunjukkan worst case scenario jika kita tidak menjaga ekosistem perairan, dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai hubungan antar manusia dan alam.
Apa yang akan terjadi jika polusi di biarkan?
Apa yang akan terjadi jika ekosistem di Indonesia rusak?
Apa yang akan terjadi kepada warga yang tinggal di dearah itu?
Apa yang akan terjadi kepada hewan-hewan yang tinggal di situ?
Bisakah kita bertahan hidup tanpa ekosistem?
Bagaimana ini bisa berdampak kepada pemanasan global?
Seperti apa hubungan baik antara manusia dan alam?
Asumsi
Tipe pertanyaan ini bisa digunakan untuk berspekulasi, atau menganalisa lagi semua ilmu dan mental model yang mereka pelajari agar memastikan semua yang mereka pelajari benar, dan merepresentasikan realita di kehidupan nyata. Karena ini pertanyaan di kedua games pada dasarnya sangat sama.
Apakah mungkin ada sumber permasalahan lain?
Apakah benar solusi-solusi itu bisa memecahkan masalah?
Apakah solusi ini permanen?
Seberapa pastinya kamu solusi-solusi ini akan selalu bekerja?
Jika kondisinya seperti ini, bagai mana?
Apa lagi yang bisa kita asumsikan bisa bekerja?
Perspektif
Salah satu kekuatan Game Based Learning untuk pendidikan adalah menyediakan kita tempat untuk bercermin memahami diri kita lebih dalam lagi dan hubungan kitia dengan lingkungan, dan juga memainkan peran-peran orang lain dan memahami sudut pandang mereka. Pertanyaan mengenai perspektif sangat baik untuk ini.
Game SIAGA! Bisa membuat lebih peduli dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan, dan perjuang untuk membantu mereka.
Jika warga-warga tidak ada yang membantu, apa yang akan mereka rasakan?
Jika para relawan, dan petugas tidak mendapatkan bantuan, apa perasaan mereka?
Bagaimana organisasi-organisasi lokal bisa membantu?
Bagaimana pemerintah bisa membantu?
Bagaimana sistem pendidikan bisa membantu?
Makhluk hidup di alam bebas sangat membutuhkan empati kita untuk bertahan hidup, ini lah yang kita ingin bangun dengan game Aquatico.
Apa yang akan terjadi keapda hewan-hewan itu jika tempat tinggal mereka rusak?
Bisa kah mereka mencari makanan?
Bisa kah mereka hidup?
Apa dampak kerusakan sungai bagi warga sekitar?
Apakah nelayan sanggup menghidupi keluarganya jika lautan tercemar?
Seperti inilah kurang lebih contoh pengoptimalan Socratic Questioning di sesi diskusi Game Based Learning, tentunya masih bisa lebih dalam lagi kita menggali Aquatico dan SIAGA! dengan cara ini, dan tentunya sangat mungkin dioptimalkan di games lain.