Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Rumah Autis Bandung menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam penggunaan board game sebagai media pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang berhasil mengembangkan metode pembelajaran inovatif yang membantu meningkatkan interaksi sosial dan keterampilan motorik anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Bermain Sambil Belajar dengan Board Game Berukuran Besar
Penelitian yang dipublikasikan pada Agustus 2023 ini menggunakan board game berukuran besar dengan ukuran kotak 50×50 cm, di mana anak-anak sendiri bertindak sebagai bidak permainan. Desain permainan mengadaptasi konsep ular tangga yang disederhanakan, dengan 15 prompt aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.
Cara Bermain Board Game Interaktif
Board game ini dirancang dengan konsep yang sederhana namun efektif. Berikut cara bermainnya:
- Persiapan Permainan:
- Permainan dibagi menjadi kelompok kecil (4 anak per kelompok)
- Setiap kelompok didampingi oleh guru
- Papan permainan diletakkan di lantai kelas
- Menyiapkan dadu dan peralatan pendukung aktivitas sehari-hari
- Aturan Permainan:
- Anak-anak berperan sebagai bidak permainan hidup
- Permainan dimulai dari kotak “START”
- Setiap anak mendapat giliran melempar dadu
- Pemain bergerak maju sesuai angka dadu
- Tidak ada aturan turun seperti ular tangga tradisional
- Aktivitas dalam Permainan:
- Ketika berhenti di kotak tertentu, anak diminta melakukan aktivitas sesuai prompt
- Contoh aktivitas termasuk:
- Berjabat tangan dengan teman
- Menyapa teman dengan verbal
- Memberikan high-five
- Mensimulasikan kegiatan sehari-hari
- Melakukan kontak mata
- Berbagi mainan atau objek dengan teman
- Peran Guru:
- Memberikan panduan dan instruksi yang jelas
- Membantu anak yang kesulitan melakukan aktivitas
- Memberikan pujian dan dorongan positif
- Memastikan setiap anak mendapat kesempatan berpartisipasi
Hasil yang Menggembirakan
Penelitian yang melibatkan 8 siswa berusia 8-12 tahun ini menunjukkan hasil positif:
- Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam interaksi sosial
- Terjadi kemajuan dalam kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
- Keterampilan motorik halus dan kasar anak-anak meningkat
- Siswa dengan disabilitas intelektual ringan menunjukkan inisiatif dalam berinteraksi
Respons Berbeda Sesuai Kebutuhan Khusus
Menariknya, penelitian ini mengungkapkan bahwa setiap anak memberikan respons berbeda terhadap board game, tergantung pada jenis kebutuhan khusus mereka:
- Anak-anak dengan kemampuan intelektual lebih rendah:
- Lebih mudah melakukan interaksi non-verbal
- Mampu melakukan kontak mata dan high-five
- Memerlukan bantuan dalam komunikasi verbal
- Anak-anak dengan gangguan autisme:
- Lebih terampil dalam mensimulasikan kegiatan sehari-hari
- Menunjukkan ketertarikan pada aktivitas motorik
- Membutuhkan dukungan dalam interaksi verbal
Masa Depan Pembelajaran Berbasis Permainan
Keberhasilan penelitian ini membuka jalan baru dalam metode pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus. Para peneliti merekomendasikan pengembangan board game yang lebih personal sesuai karakteristik individual setiap anak.
Kesimpulan
Inovasi pembelajaran melalui board game ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang menyenangkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak berkebutuhan khusus. Pendekatan ini tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan interaksi sosial, tetapi juga mendukung perkembangan keterampilan motorik dan aktivitas sehari-hari.
Artikel ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nuril Kusuma Wardani, Bunga Fefiana Mustikasari, Putri Kholida, dan Amelia Setyowulan dari Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Sumatra, dan Universitas Esa Unggul.