Ludenara Menampilkan Karya Baik POP Di Seminar Nasional GTK

Rabu, 22 Desember Ludenara diundang oleh GTK untuk hadir dalam Seminar Nasional berjudul “Gotong Royong Memajukan Pendidikan melalui Program Organisasi Penggerak”. Dalam Seminar Nasional ini, semua pihak yang terlibat dengan Program Organisasi Pengger (POP), atau pun pendidikan secara general bisa menerima informasi-informasi penting terkait POP dan pastinya hasil-hasil praktik baik yang akan memajukan pendidikan kita.

Hal pertama yang mungkin paling penting adalah klarifikasi mengenai tujuan dari POP ini sendiri. POP memberi kesempatan para organisasi-organisasi yang memiliki kompetensi dalam transformasi dan inovasi pendidikan untuk memberi intervensi kepada guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk meningkatkan kapasitas mereka. Lalu hal ini pun ditujukan agar sekolah-sekolah yang terlibat bisa bertransformasi dan siswa-siswi bisa menjadi Pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila memiliki 6 ciri yaitu
  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
  • Berkebinekaan global
  • Bergotong royong
  • Mandiri
  • Bernalar kritis
  • Kreatif
Pelajar Pancasila ini bisa dicapai dengan melakukan intervensi terhadap 3 hal utama, yaitu literasi, numerasi, dan karakter. 3 hal ini lah yang menjadi titik intervensi para organisasi dalam POP.
Dalam seminar ini kita juga mendapat klarifikasi mengenai organisasi-organisasi yang telah terpilih untuk mengikuti POP. Dari ribuan organisasi yang telah mengirimkan proposal, pihak Kemendikbud Ristek mengadakan seleksi ketat yang berupa intervensi apa yang organisasi akan lakukan, dan apakah sudah terbukti efektif dan berdampak baik, lalu seleksi administratif dan legalitas dan evaluasi kualitas organisasi secara general. Setelah seleksi ini dari ribuan organisasi hanya 135 yang terpilih dan menunjukkan bukti bahwa mereka bisa melakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan.
Karena ini juga Dr. Praptono sebagai Ditjen GTK menyampaikan bahwa uang disalurkan kepada ormas tetapi bukan untuk mereka, dan bukan mereka yang mendapat keuntungan tetapi untuk kepala sekola guru dan pengawas, dan berharap pihak sekolah bisa mengambil sebanyak banyaknya manfaat.
Pihak GTK juga memberi penjelasan yang lebih detail mengenai evaluasi dan monitoring POP, hal ini mungkin yang menjadi kekhawatiran banyak pihak jelas kita banyak yang ingin tahu semua kegiatan ini, semua uang yang dikeluarkan menghasilkan apa.
Seminar ini memberi penjelasan mengenai. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan AN, pertama AN yang diambil sebelum POP akan menjadi balse line yang nanti akan dibandingkan dengan AN setelah POP yang akan menentukan nilai kuantitatif hasil intervensi. Lalu evaluasi kualitatif diadakan untuk melengkapi analisis kuantitatif dengan menyelidiki bukti pencapaian.
Hal yang menarik adalah evaluasi ini memiliki bagian learning, d imana hasil data dan analisis dari evaluasi dipelajari bersama sehingga kita bisa belajar mengenai intervensi yang mana aja dan yang seperti apa yang berhasil memberi dampak baik, dan bisa direplikasi dan diperbesar skalanya.
Setelah pemaparan detail mengenai POP seminar ini memasuki acara utama yaitu unjuk karya baik. Di antara 135 organisasi yang telah terseleksi hanya 6 yang mendapatkan kesempatan untuk berbagi karya baik dalam seminar ini, dan kami Ludenara sangat senang telah menjadi salah satu organisasi yang terpilih!
Meskipun tujuan utama adalah berbagi praktik baik, kami mengambil kesempatan ini untuk bercerita tentang betapa pentingnya bermain sebagai proses belajar, dan bahwa game memiliki potensi yang sangat luas untuk digunakan sebagai media belajar.
Kami lakukan ini karena kesadaran betapa pentingnya pesan ini untuk disebarluaskan apalagi untuk pendidik-pendidik seluruh Indonesia. Kenyataannya banyak sekali yang harus kita siapkan anak-anak kita untuk menghadapi masa depan yang kita tahu sangat tidak pasti, apa yang menurut kita baik sekarang belum tentu baik di masa depan, apa yang menurut kita cita-cita profesi yang baik belum tentu ada di masa depan. Agar anak-anak kita bisa siap menghadapi masa yang tidak pasti ini, mereka membutuhkan kecakapan-kecakapan yang bisa dilatih dalam proses bermain.
Atas pemahaman pentingnya bermain bagi pendidikan ini, kami sangat bersyukur bisa meluncurkan Nusantara Bermain Bermakna untuk POP. Dalam program ini kami telah menyediakan berbagai macam modul, modul buku yang untuk teori-teori Game Based Learning, modul video untuk penjelasan yang mendalam, modul Game yang bisa menjadi contoh penerapan Game Based Learning, serta prototype kit untuk setiap guru bisa mendesain gamenya sendiri, dan modul podcast yang berisi cerita-cerita baik para praktisi Game Based Learning.
Sekali lagi kita ingin mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah memungkinkan kita untuk melakukan semua ini. Semoga semua cita-cita POP bisa kita raih bersama!