
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, banyak pendidik dan orang tua secara otomatis mengaitkan konsep game-based learning dengan permainan digital seperti aplikasi, video game, atau platform online. Padahal, permainan non-digital — seperti board games, kartu, role-play, dan aktivitas fisik — juga memiliki kekuatan luar biasa dalam dunia pendidikan.
Sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada pembelajaran menyenangkan melalui permainan, kami ingin membantu para pendidik, siswa, dan orang tua memahami bahwa belajar bisa dilakukan tanpa layar, dan tetap efektif bahkan terkadang lebih baik .
Mari kita simak penjelasannya berdasarkan penelitian ilmiah terbaru.
📚 Bukti Ilmiah: Permainan Non-Digital Bisa Lebih Efektif
1. Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Sebuah studi yang melibatkan 40 siswa Sekolah Dasar pemula belajar bahasa Inggris (EFL) membandingkan efektivitas permainan digital dan non-digital dalam pembelajaran kosakata.
- Satu kelompok menggunakan permainan digital
- Kelompok lain menggunakan permainan non-digital
Setelah 20 sesi pembelajaran , kedua kelompok diberi tes awal (pre-test), tes akhir (post-test), dan tes susulan dua minggu kemudian (delayed post-test).
📊 Hasil menunjukkan:
🔍 Kesimpulannya: Kelompok non-digital tidak hanya mencetak nilai lebih tinggi, tetapi juga memiliki daya ingat jangka panjang yang lebih baik .
Wawancara dengan guru, orang tua, dan pengamat kelas juga mendukung hasil ini. Mereka menyebut bahwa permainan non-digital meningkatkan kolaborasi, interaksi langsung, dan fokus siswa secara signifikan.
2. Pemahaman Matematika: Kemenangan Permainan Tradisional
Penelitian lainnya mengeksplorasi bagaimana permainan digital dan non-digital mempengaruhi pemahaman matematika, motivasi intrinsik, dan beban kognitif siswa.
- Satu kelompok menggunakan game digital
- Kelompok lain menggunakan game non-digital
- Dan satu kelompok lagi diajar dengan metode tradisional
🎯 Hasilnya:
- Kelompok non-digital mencapai hasil belajar tertinggi
- Mereka juga mengalami beban kognitif produktif (germane cognitive load) yang lebih tinggi
- Sementara itu, kelompok digital merasa lebih termotivasi, tetapi hasil belajarnya tidak sebaik kelompok non-digital
💡 Ini mengindikasikan bahwa meskipun permainan digital terasa lebih menyenangkan, mereka belum tentu mendorong proses belajar yang mendalam.
🧩 Keunggulan Edukasi dari Permainan Non-Digital
✅ 1. Interaksi Sosial Lebih Tinggi
Permainan non-digital sering kali memerlukan komunikasi langsung, kerja tim, dan negosiasi antar pemain — semua keterampilan penting untuk masa depan siswa.
✅ 2. Minim Paparan Layar
Dengan semakin tingginya kekhawatiran akan waktu layar anak-anak, permainan non-digital menjadi alternatif sehat yang tetap interaktif dan edukatif.
✅ 3. Biaya Lebih Murah dan Akses Lebih Luas
Berbeda dengan permainan digital yang membutuhkan gadget dan internet, permainan non-digital biasanya lebih murah, mudah dibuat, dan bisa digunakan oleh siapa saja.
✅ 4. Peningkatan Keterlibatan Kognitif
Seperti yang ditunjukkan dalam studi matematika, permainan non-digital mendorong pemikiran kritis dan retensi informasi yang lebih baik karena melibatkan partisipasi aktif siswa.
✅ 5. Fleksibilitas dan Kreativitas
Permainan non-digital memberi ruang untuk improvisasi, modifikasi aturan, dan eksplorasi ide — aspek penting dari pembelajaran bermakna.
🌍 Bagaimana Pendidik dan Orang Tua Dapat Memulainya?
Anda tidak memerlukan anggaran besar atau teknologi canggih. Coba beberapa ide berikut:
- Buat permainan bingo kosakata untuk pelajaran bahasa
- Gunakan board games sederhana untuk latihan angka dan operasi matematika
- Lakukan role-play untuk mengajarkan empati, komunikasi, dan keterampilan hidup
- Bangun permainan cerita bersama untuk meningkatkan imajinasi dan struktur kalimat
🔚 Kesimpulan
Teknologi memang membawa banyak inovasi dalam dunia pendidikan, namun kita tidak boleh melupakan kekuatan dari permainan sederhana yang tidak memerlukan listrik atau internet. Permainan non-digital bukan hanya alternatif, tapi bisa menjadi alat utama dalam pembelajaran bermakna dan menyenangkan .
Mari kita rayakan keberagaman cara belajar dan pastikan setiap anak punya kesempatan untuk tumbuh melalui permainan — baik itu di layar maupun di meja kelas .
Sumber:
Xiang, M., Zhang, L., Liu, Y., Wang, X., & Shang, J. (2025). Acquisition of math knowledge in digital and non-digital game-based learning classrooms: Impact of intrinsic motivation and cognitive load. Entertainment Computing, 52, 100869.
Naderi, S., & Moafian, F. (2023). The victory of a non-digital game over a digital one in vocabulary learning. Computers and Education Open, 4, 100135.