Dunia pendidikan Indonesia kali ini diapit oleh dua tantangan yang datang dari masa lalu dan masa depan. Dari satu sisi, akibat pandemi yang mengharuskan pembelajaran daring siswa-siswi kita mengalami learning loss, yaitu kehilangan kemajuan dalam pengetahuan dan kemampuan siswa-siswi.
“Enam bulan kita kehilangan pembelajaran itu besar sekali,” kata Nadiem Makarim dikutip dari akun Youtube Kemendikbud RI.
Di sisi lain dalam acara G20 Nadiem Makarim juga menyatakan bahwa dunia kerja pasca pandemi akan sangat berubah, oleh karena itu pendidikan kita juga harus bisa menjawab kebutuhan ini.
Dengan pemahaman ini kami yakin Game Based Learning dan segala macam manfaat yang diberikan memiliki peran yang sangat besar dalam melampaui tantangan-tantangan ini. Kepercayaan ini tentu didasari oleh berbagai macam bukti ilmiah mengenai manfaat-manfaat Game Based Learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan keyakinan ini kami memfokuskan diklat tahap pertama yang diadakan di bulan Mei 2022 dari Program Organisasi Penggerak, Nusantara Bermain Bermakna untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai cara implementasi Game Based Learning serta kemauan untuk segera mengimplementasikannya di kelas.
Untuk memudahkan implementasi para peserta, tim Ludenara mendesain board game Kretaoria, sebuah game yang bisa dengan mudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan mengajar para peserta guru, dari mata pelajaran apa pun, bahkan penggabungan antar mata pelajaran.
Diklat tahap pertama ini pun diakhiri dengan tugas implementasi Game Based Learning menggunakan game Kreatoria di kelas para peserta, sekaligus melaporkan pengalaman yang dirasakan oleh para peserta saat mengimplementasikannya.
Setelah menerima banyak laporan implementasi ini kami kagum atas semangat dari para peserta guru dan reaksi dari siswa-siswinya.
Manfaat pertama yang banyak dilaporkan adalah semangat dan antusias dari para siswa-siswi dalam proses pembelajaran
“Hal menarik yang terjadi ketika sesi Game-Based Learning Kreatoria adalah siswa menjadi aktif dan materi tersampaikan dengan baik.” -Vias Putri Rahmawati, Guru SMPN Negeri 27 Semarang
“Hal-hal yang menarik adalah peserta didik yang terlihat geregetan ketika memilih kata kunci dan memikirkan konsep ide sebab diberi batas waktu.” – Yulia Mutiara Ahyadini, Guru SMPN 42 Semarang
“Peserta didik saya yang tuna rungu biasanya mudah mengalah saat diberi kesempatan berbicara, namun kali ini dia tidak mau mengalah. Luar biasa.” – Stevy Henky Saputra, Guru SMPN 10 Pekalongan
Bukan hanya siswa-siswi yang merasakan manfaatnya ternyata banyak juga dari peserta Guru yang merasakan manfaat dari penerapan Game Based Learning bagi dirinya sendiri.
“Senang, karena bisa lebih mengenal Peserta didik dengan cara yang menyenangkan.” – Citra Ayu Fourtin, Guru SMP Kristen YSKI
“Perasaan saya sebagai guru ketika memfasilitasi siswa dalam belajar menggunakan Keratoria adalah senang karena melihat anak-anak antusias dengan hal baru yang mereka lakukan.” – Nurul Iqma, Guru SMPN 5 Pekalongan.
Untuk laporan lengkap program Nusantara Bermain Bermakna bagian satu silahkan unduh dari link di bawah, terima kasih.