Di hari keempat dari rangkaian acara Anahasta Goes To Street X Ludenara (AGTS X Ludenara), sebanyak 30 anak diajak dalam perjalanan pembelajaran yang penuh keceriaan selama 4 hari. Kolaborasi antara Anahasta dan Ludenara ini menggabungkan pembelajaran berbasis permainan (Game-Based Learning atau GBL) dengan eksperimen sains yang menarik. Tapi, mana yang lebih efektif? Yuk, kita telusuri lebih dalam perbandingannya!
Hari 3: Belajar Bahasa Inggris dengan Cara yang Asyik!
Di hari ketiga, anak-anak diajak untuk belajar Bahasa Inggris dengan cara yang unik dan menyenangkan. Pertama, mereka bermain Game-Based Learning di mana mereka belajar tentang kata-kata dalam Bahasa Inggris yang berkaitan dengan sampah. Setelah mengucapkan kata-kata tersebut dengan benar, mereka harus mengelompokkannya berdasarkan jenisnya—apakah itu organik, anorganik, atau benda berbahaya dan beracun (B3). Seru banget, kan?
Setelah bermain, saatnya mereka melanjutkan ke eksperimen sains. Di sini, mereka bisa melihat secara langsung bagaimana sampah organik mudah terurai, sementara sampah anorganik hampir tidak bisa terurai. Anak-anak jadi paham betapa pentingnya mengelola sampah dengan benar.
Hasil Belajar: Mana yang Lebih Unggul, GBL atau Eksperimen Sains?
Nah, setelah serangkaian kegiatan yang seru itu, bagaimana hasil belajarnya? Yuk, kita simak perbandingannya:
- Motivasi Belajar:
- GBL: Meningkat sebesar 27%
- Eksperimen Sains: Meningkat sebesar 24%
- GBL vs. Eksperimen: GBL unggul dengan tambahan peningkatan 4%!
Peningkatan motivasi ini menegaskan bahwa GBL sangat efektif dalam membangkitkan minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Inggris. Meski GBL dan eksperimen sama-sama menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan metode konvensional, keunggulan GBL yang sedikit lebih tinggi (4%) menunjukkan bahwa pendekatan berbasis permainan dapat memberikan dorongan ekstra dalam memotivasi siswa. Ini menunjukkan bahwa GBL menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan menarik, yang penting untuk mata pelajaran seperti Bahasa Inggris, di mana keterlibatan dan minat siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
- Fokus Belajar:
- GBL: Meningkat sebesar 22%
- Eksperimen Sains: Meningkat sebesar 19,5%
- GBL vs. Eksperimen: GBL lagi-lagi unggul dengan tambahan 3%!
Fokus belajar juga mengalami peningkatan signifikan selama sesi GBL. Dibandingkan dengan metode konvensional, fokus siswa meningkat sebesar 22% selama GBL. Eksperimen menunjukkan peningkatan fokus sebesar 19,5% dibandingkan metode konvensional, sementara GBL tetap unggul dengan peningkatan 3% lebih tinggi dibandingkan eksperimen.
- Hasil Post-Test:
- GBL: Peningkatan skor sebesar 34%
- Eksperimen Sains: Peningkatan skor sebesar 40% (lebih tinggi, tapi tunggu dulu…)
Jadi, Kenapa GBL Masih Juara?
Meski eksperimen sains berhasil meraih skor post-test yang lebih tinggi, GBL tetap juara dalam banyak aspek lain yang nggak kalah penting. Kenapa? Yuk, kita lihat:
- Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Saat bermain, anak-anak nggak cuma menghafal, tapi juga berpikir strategis. Contohnya, ada siswa yang cerdik banget, dia menyembunyikan potongan permainan di lengan bajunya untuk menghindari kekalahan. Pintar, kan?
- Ketahanan Emosional: Banyak anak yang merasa biasa saja ketika gagal dalam permainan. Mereka jadi lebih tangguh dan belajar menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Ini penting banget buat kehidupan mereka di masa depan.
- Kesenangan dalam Belajar: Jangan lupakan kesenangan! Anak-anak menikmati setiap detik pembelajaran dengan GBL. Mereka nggak cuma belajar, tapi juga bersenang-senang, yang bikin mereka lebih termotivasi dan fokus.
Kesimpulan: GBL, Metode Pembelajaran yang Asyik dan Efektif
Acara AGTS X Ludenara membuktikan bahwa Game-Based Learning adalah metode pembelajaran yang asyik sekaligus efektif. Meski eksperimen sains memberikan hasil akademis yang tinggi, GBL menawarkan manfaat yang lebih luas, mulai dari peningkatan motivasi dan fokus hingga pengembangan keterampilan berpikir kritis dan emosional. Jadi, GBL memang layak jadi andalan di era pendidikan modern ini!
Proyek Sukses Sebelumnya
Ludenara juga memiliki pengalaman sukses dengan proyek sebelumnya bersama LEGO, di mana kami mengintegrasikan GBL untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang proyek tersebut, klik di sini.