Di tanggal 30 May 2022 yang lalu UGM mengadakan International Academic Conference on Tourism, yang mengundang praktisi dan peneliti bidang pariwisata untuk berdiskusi bersama mengenai dampak pandemi kepada industri pariwisata, dan masa depan industri ini setelah terkena pandemi.
Dalam konferensi ini, salah satu game dari Ludenara, Arise yang dirancang oleh Mas Brendan di pamerkan oleh Mas Yudo, partner kami yang meneliti pemanfaatan games dalam bidang pariwisata. Bukan hanya memamerkan game ini lho, Mas Yudo juga telah meneliti potensi game ini untuk pariwisata, dan dalam konferensi internasional ini, Mas Yudo mempresentasikan hasil penelitiannya.
Kerenya, game Ludenara adanya diteliti dan dipamerkan di konferensi internasional! Nah sebelum ngomongin risetnya, kita lihat dulu yuk game Arise ini!
Arise adalah game yang dirancang oleh Mas Brendan untuk meningkatkan kesadaran pemain akan prediksi bahwa di tahun 2050 Jakarta akan tenggelam.
Singkatnya, dalam game ini pemain berperan sebagai staf ahli yang yang ditugaskan untuk menjadi penggerak dan penghubung ke tim-tim lain, untuk bersama-sama mencari solusi terbaik. Seperti mempertemukan ilmuan-ilmuan yang bis berinovasi dengan tim riset yang memetakan permasalahan Jakarta tenggelam untuk mencari teknologi-teknologi yang pantas.
Melalui proses ini, pemain akan melihat penyebab-penyebab dari mengapa Jakarta bisa tenggelam, seperti beban konstruksi, ekstraksi air tanah, dan kondisi alam. Serta beberapa solusi yang potensial, seperti mencari sumber air alternatif, atau tanggul laut.
Nah, untuk melakukan risetnya Mas Yudo mengundang mahasiswa pariwisata yang sedang mempelajari sustainable tourism, yang harus memperhatikan lingkungan, alam, sosial, budaya, dan politik saat membuat rencana dalam bidang pariwisata.
Untuk mengukur pembelajaran yang didapatkan setelah bermain game ini, Mas Yudo menggunakan DPE Framework yang bisa menunjukkan apakah setelah bermain cara pandang pemain mengenai topik game selaras dengan cara sudut designer game.
Cara ini bisa menunjukkan hasil pembelajaran karena jika kita lihat, designer game sudah memiliki niat atau tujuan awal mengapa game ini didesain (untuk meningkatkan kesadaran akan Jakarta tenggelam). Setelah melihat sudut pandang pemain mengenai game, kita bisa melihat apakah sudut pandang ini sama dengan tujuan awal designer. Jika sama dalam konteks ini, pemain jadi sadar akan Jakarta tenggelam, maka kita bisa katakan, pembelajaran terjadi dengan baik.
Kita bisa melihat contohnya dari reflective notes yang diisi oleh pemain setelah bermain. Salah satu pemain menuliskan;
“Sebelum permainan tersebut, saya tidak terlalu memikirkan akan kondisi permukaan tanah Jakarta. Namun, setelah mengikuti permainan tersebut, ada beberapa permasalahan yang dihadapi permukaan tanah di Jakarta yang membuat saya lebih memperhatikan kondisi tersebut.”
Dari sini, kita bisa lihat bahwa pemain sekarang sadar mengenai kondisi Jakarta. Tentu jika kita ingin, kita juga bisa memberikan semacam kuis setelah bermain yang menanyakan; apa saja penyebab Jakarta tenggelam? Atau siapa saja yang berperan untuk menyelesaikan tantangan ini?
Dengan kuis sederhana seperti ini, kita juga bisa mengukur tingkat pemahaman pemain mengenai topik ini.
Keren ya game Ludenara ada yang diriset dan dipaparkan dalam konferensi internasional!
Nah untuk teman-teman yang ingin menghadirkan sesi belajar menggunakan game ini, silakan kontak kami secara langsung ya!